Wall Street Melemah Tertekan Penurunan Saham Sektor Energi

foto: istimewa

Pasardana.id -  Wall Street melemah pada Senin (25/7/2016) tertekan penurunan nilai saham sektor energi. Seperti dilansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,42 persen menjadi 18.493,06, indeks S&P 500 merosot 0,3 persen menjadi 2.168,48, dan indeks komposit Nasdaq berkurang 0,05 persen menjadi 5.097,63.

Indeks saham sektor energi S&P 500 turun 1,99 persen, penurunan terbesar sejak akhir Juni. Penurunan yang terjadi disebabkan terus turunnya harga minyak mentah akibat kekhawatiran akan persediaan yang berlimpah.

Tekanan akibat harga minyak dunia yang dibarengi dengan antisipasi pasar terhadap hasil pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat pada Selasa (26/7/2016) membuat Wall Street mengakhiri reli sebesar 9 persen yang dimulai 27 Juni lalu.

"Tingkat pendapatan menyebabkan terjadinya perpanjangan reli pada pekan lalu, namun pada akhirnya reli harus berakhir. Level bursa telah mencapai tingkat yang ekstrim, sudah saatnya untuk pasar berelaksasi," kata David Schiegoleit, direktur investasi Private Client Reserve.

Tingkat pendapatan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di S&P 500 diperkirakan akan turun 3,7 persen pada kuartal kedua, lebih baik daripada perkiraan penurunan 5 persen, menurut data Thomson Reuters.

Volume perdagangan relatif rendah. Hanya sekitar 5,9 miliar saham berpindah tangan di lantai bursa New York, di bawah rata-rata 7 miliar saham dalam 20 sesi terakhir.

Saham Apple turun 1,33 persen setelah BGC merekomendasikan 'sell' jelang pengumuman laporan keuangan kuartal kedua pada Selasa. Saham Gilead Sciences turun 3 persen dan saham Sanmina turun 12,6 persen setelah merilis laporan kuartalannya.

Saham Yahoo turun 2,69 persen setelah sepakat untuk menjual bisnis internet utamanya kepada Verizon senilai US$4,8 miliar. Saham Verizon sendiri turun 0,41 persen.

Saham yang naik secara siginifikan pada Senin adalah saham Target, dengan kenaikan 1,84 persen.

Saham yang turun melebihi yang naik di NYSE dengan perbandingan 1,69 banding 1. Di Nasdaq, perbandingan antara saham yang turun dengan yang naik adalah 1,40 banding 1. Sebanyak 32 saham yang tercatat di S&P 500 mencatatkan kenaikan tertinggi dengan tidak ada yang mencatatkan penurunan terbesar. Di listing Nasdaq tercatat 92 saham mencapai kenaikan tertinggi dan 19 penurunan terbesar.