Wall Street Terpuruk di Awal Pekan

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street terpuruk pada Senin (27/6/2016), melanjutkan kemerosotan pasar saham Amerika Serikat pada Jumat (24/6/2016) setelah terjadinya 'Brexit'. Indeks-indeks utama di Bursa Efek New York mengalami penurunan dua hari terburuk dalam 10 bulan.

Tiga indeks utama di lantai bursa New York turun paling tidak 1,5 persen pada Senin. Indeks komposit Nasdaq turun lebih dari 2 persen, penurunan terbesar diantara indeks utama lainnya. Penurunan terjadi dipicu kekhawatiran para investor bahwa keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa dapat mempengaruhi investasi di sektor teknologi.

Selain teknologi, sektor bahan material, finansial, dan energi juga paling terpengaruh.

"Momentumnya adalah terus turun karena ketidakpastian terus berlanjut. Penting untuk mencatat bahwa penurunan yang terjadi bersifat teratur, tidak dipicu kepanikan," kata Eric Kuby, Chief Investment Officer North Star Investment Management di Chicago, kepada Reuters.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 260,51 poin, atau sekitar 1,5 persen, menjadi 17.140,25. Indeks S&P 500 turun 36,87 poin, atau 1,81 persen, menjadi 2.000,54. Indeks komposit Nasdaq merosot 113,54 poin, atau 2,41 persen, menjadi 4.594,44.

Delapan dari 10 sektor utama indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan. Hanya sektor utilitas dan jasa telekomunikasi yang naik.

Sejak referendum berlangsung di Inggris pada Kamis (23/6/2016), indeks S&P 500 anjlok 5,3 persen. Penurunan dua hari yang terjadi terburuk sejak Agustus 2015.

Anjloknya pasar saham telah membuat dana sebesar US$2,08 triliun keluar dari pasar ekuitas global, jumlah terbesar dalam satu hari sepanjang masa.