Saham di Wall Street Tertekan Pergeseran Waktu Kenaikan Bunga The Fed

foto: istimewa

Pasardana.id - Saham-saham yang diperdagangkan di Wall Street turun pada Jumat (3/6/2016) akibat tertekan buruknya data ekonomi AS yang menyebabkan bergesernya perkiraan kenaikan tingkat suku bunga acuan Federal Reserve dari bulan ini.

"Ketika laporan ketenagakerjaan buruk, muncul kemungkinan The Fed akan menaikan suku bunga pada Juni atau Juli. Kenaikan pada Juni kemungkinannya semakin kecil, sedangkan sebaliknya pada Juli," kata Steven Ricchiuto, kepala ekonom Mizuho Securities, seperti dikutip AFP.

Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat ditutup turun 31,50 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 17.807,06. Indeks S&P 500 turun 6,13 poin, atau sekitar 0,29 persen, menjadi 2.099,13. Indeks komposit Nasdaq juga turun 28,85 poin, atau sekitar 0,58 persen, menjadi 4.942,52.

Saham perbankan turun, saham Citigroup merosot 3,4 persen dan Bank of America merosot 3,5 persen, disebabkan prospek suku bunga saat ini bertahan lebih lama sehingga membuat margin pinjaman lebih rendah.

Saham-saham perusahaan otomotif AS juga terpukul data ekonomi yang buruk. Saham General Motors turun 2,2 persen dan Ford turun 1,3 persen. Saham kedua perusahaan tersebut sebelumnya telah terpukul perlambatan dalam penjualan mobil bulan lalu.

Saham-saham maskapai penerbangan pun mengalami penurunan. Saham America Airlines turun 2,7 persen, sedangkan United Airlines turun 1,9 persen.

Sementara itu saham-saham yang membukukan kenaikan pada sesi Jumat adalah saham Gap yang naik 4,1 persen dan saham pembuat semikonduktor yang berbasis di Singapura, Broadcom, yang naik 4,9 persen meraih laba yang melebihi perkiraan untuk kuartal fiskal kedua.