Investor Asing Kembali, Kepemilikannya Naik Rp6,6 Triliun
Pasardana.id - Lemahnya data non farm payroll Amerika Serikat pada pekan lalu membuat dollar AS kembali merunduk di hadapan rupiah.
Pelaku pasar berspekulasi bank sentral AS, The Fed akan kembali mengeluarkan stimulus atau menurunkan bunga acuan.
Pada perdagangan Kamis kemarin rupiah masih bergerak stabil kendati mengalami pelemahan tipis.
Diperdagangkan pada kisaran 13.216,00 hingga 13.293,00, rupiah terlihat mengalami penguatan pada hampir keseluruhan sesi perdagangan, namun menjelang berakhirnya perdagangan rupiah justru mengalami pelemahan terhadap dollar Amerika Serikat.
Selama lebih dari sepekan rupiah telah menguat lebih dari 3,5% dari posisi terendahnya 13.700 di pekan sebelumnya.
Akibatnya, investor asing kembali memburu surat utang negara (SUN) dan melambungkan indeks obligasi (Indobex).
"Kepemilikan investor asing di bulan Juni 2016 menunjukkan peningkatan," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, kepada Pasardana.id, Jumat (10/6/2016).
Setelah mencatatkan penjualan bersih (net sell) Surat Berharga Negara senilai Rp4,20 triliun di bulan Mei 2016, investor asing kembali melakukan akumulasi beli Surat Berharga Negara.
Hal tersebut terlihat pada data kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) per tanggal 8 Juni 2016 dimana kepemilikan Surat Berharga Negara oleh investor asing senilai Rp628,56 triliun.
"Kepemilikan oleh investor asing tersebut meningkat sebesar Rp6,6 triliun dibandingkan dengan posisi kepemilikan di akhir bulan Mei 2016," tandasnya.

