Suku Bunga Negatif Sebabkan Konsolidasi Industri Pelayaran Berjalan Lambat

foto: istimewa

Pasardana.id - CEO AP Moeller-Maersk A/S, Nils Smedegaard Andersen, menyebut suku bunga negatif dimana pemilik dana harus membayar bunga untuk menyimpan dananya di bank telah menyebabkan kemunduran di industri pelayaran.

AP Moeller-Maersk A/S yang merupakan perusahaan konglomerat Denmark merupakan salah satu perusahaan terbesar di industri tersebut.

"Terjadinya suku bunga negatif menyebabkan konsolidasi terjadi dengan jauh lebih lambat, karena memudahkan bank-bank untuk mempertahankan perusahaan-perusahaan pelayaran yang lemah terus beroperasi," kata Andersen dalam sebuah wawancara, seperti dilansir Bloomberg.com, Senin (9/5/2016).

Menurut Andersen, kondisi tersebut mengganggu pasar secara keseluruhan dan berpotensi menyebabkan melambatnya pertumbuhan. Selain itu juga ada resiko terjadinya economic bubble, karena menyebabkan harga aset mencapai nilai yang jauh tidak sesuai dengan kenyataan.

"Politisi tak membuat reformasi yang diperlukan dan membiarkan para pembuat kebijakan moneter untuk menuntaskan permasalahan ekonomi yang dihadapi negara-negara dengan tingkat kemampuan berkompetisi rendah dan level investasi rendah," terang Andersen.

Lebih lanjut Andersen menyebut industri pelayaran tidak memiliki penyangga untuk menghadapi rintangan-rintangan tambahan.

Drewry Maritime Equity Research dalam laporannya bulan lalu menyebut industri pelayaran telah mengawali 2016 dengan penurunan volume perdagangan, tarif angkutan yang rendah, dan kapasitas berlebih. Penelitian tersebut memperkirakan industri pelayaran global akan mengalami kerugian US$6 miliar tahun ini.

Salah satu contoh perusahaan pelayaran internasional yang telah terkena dampak kondisi saat ini adalah Hanjin Shipping Co, perusahaan pelayaran terbesar Korea Selatan dan nomor delapan dunia. Saat ini perusahaan tersebut berada dalam restrukturisasi hutang.

Akibatnya nilai saham Hanjin turun 41 persen tahun ini.

Untuk mengatasi masalah suku bunga negatif, banyak perusahaan pelayaran global melakukan aliansi untuk memangkas biaya dan tariff angkutan.

Bulan lalu, CMA GSM SA dan tiga perusahaan besar lainnya melakukan penandatanganan persetujuan awal untuk membentuk grup baru bernama Ocean Alliance.