Laba 2015 Perusahaan Gas Negara Merosot Sebesar 44,5%
Laba PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mencapai US$401,19 juta (Rp5,53 triliun) pada 2015. Laba sebesar itu dicapai emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) distribusi gas tersebut dengan menggunakan kurs rata-rata Rp13.795 per dolar AS.
Heri Yusup, Seketaris Perusahaan PGN dalam keterangan tertulis ke BEI, Kamis (17/3) mengatakan, pencapaian laba 2015 tersebut turun 44,5% dibanding US%722,75 juta pada 2014. Penurunan laba ini antara lain disebabkan oleh pendapatan usaha PGAS yang merosot 9,97%, dari US$3,41 miliar pada 2014 menjadi US$3,07 miliar pada 2015.
Sementara laba operasi PGAS juga turun 42,42% menjadi US$565,49 juta dari US$982,06 juta pada 2014. Selain itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) PGAS turun 18,88% menjadi US$941,08 juta dari US$1,16 miliar.
Sepanjang tahun 2015, demikian Heri, PGAS berhasil menyalurkan gas bumi sebanyak 1.591 juta kaki kubik per hari, naik 83,9% dari 865 juta kaki kubik per hari. Ini terdiri dari volume gas distribusi sebesar 802 juta kaki kubik per hari, dan volume transmisi sebesar 789 juta kaki kubik per hari pada 2015.
Menurut Heri, pada 2015, PGAS menyelesaikan pembangunan infrastruktur gas bumi, baik pembangunan pipa distribusi maupun pipa transmisi sepanjang 800 kilometer di Kepulauan Riau, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Heri mengemukakan, PGAS juga telah menyelesaikan proyek pipa transmisi gas bumi Kalija I sepanjang 200 kilometer. Proyek ini menghubungkan sumber gas Lapangan Kepodang di laut utara Jawa ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambang Lorok di Semarang, Jawa Tengah milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (*)

