Analis Pefindo: Pendapatan 2016 Intiland Development Diprediksi Rp2,33 Triliun
Pasardana.id - Pendapatan emiten properti terpadu PT Intiland Development Tbk (DILD) diperkirakan Rp2,33 triliun pada 2016, lebih tinggi 12,6% dari perkiraan sebesar Rp2,07 triliun pada 2015.
Laba DILD diperkirakan mencapai Rp437 miliar tahun ini, naik 19,4% dari perkiraan laba pada 2015 sebesar Rp366 miliar.
Hendra Lubis, Direktur Utama Pefindo mengemukakan, dalam laporan riset yang diumumkan, Senin (29/2), perkiraan peningkatan kinerja DILD didukung oleh penjualan pemasaran.
Ini berasal antara lain dari segmen pengembangan superblok dan kawasan terpadu, residensial, kawasan industri, dan segmen properti investasi.
Penjualan pemasaran DILD pada 2016 diperkirakan Rp2,5 triliun, naik 31,6% dari realisasi sebesar Rp1,9 triliun pada 2015.
Penjualan pemasaran itu diperkirakan berasal dari proyek Paxis, Spazio Tower, 1Park Avenue dan South Quarter.
Untuk mencapai target pendapatan tahun ini, perusahaan pengembang properti itu tidak cukup hanya fokus pada proyek-proyek yang ada saat ini, tapi juga akan didukung oleh peluncuran proyek baru, yaitu Apartemen The Rosebay di Surabaya (Jawa Timur).
Per September 2015, laba DILD turun 28,4% menjadi Rp214,88 miliar dari Rp300,12 miliar.
Ini disebabkan oleh kenaikan beban bunga, beban pokok penjualan dan beban langsung, beban umum dan administrasi, serta beban keuangan DILD per September 2015.
Penurunan laba ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan DILD sebesar 20,77% jadi Rp1,57 triliun dari Rp1,30 triliun per September 2014.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada periode 30 Desember 2015-26 Februari 2016, harga saham DILD naik sebesar 3,27% menjadi Rp505 dper saham dari Rp489 per saham.
Hingga pukul 14.25 WIB, Senin (29/2), harga saham DILD turun sebesar 2,17% menjadi Rp494 per unit.

