Wall Street Menguat, DJIA Kembali Capai Level Rekor

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street menguat pada Selasa (6/12/2016), dengan indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, kembali mencapai level rekor penutupan.

Seperti dilansir Reuters, indeks DJIA meningkat 35,54 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 19.251,78. Indeks S&P 500 naik 7,52 poin, atau sekitar 0,34 persen, menjadi 2.212,23. Sedangkan indeks komposit Nasdaq menguat 24,11 poin, atau sekitar 0,45 persen, menjadi 5.333.

Sektor finansial S&P 500 meningkat nyaris 1 persen, berkat penguatan saham Wells Fargo sebesar 2,2 persen. CEO bank tersebut menyebutkan dalam pertemuan dengan para investor bahwa Wells Fargo akan mengalami penurunan laba dalam jangka pendek karena peningkatan tajam suku bunga. Namun peningkatan suku bunga tersebut akan menguntungkan Wells Fargo untuk jangka panjang.

Saham Bank of America, Citigroup, dan Goldman Sachs juga meningkat, masing-masing naik 1,47 persen, 1,12 persen, dan 1,24 persen. Sektor finansial telah mengalami peningkatan lebih dari 15 persen sejak terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, karena pasar menilai Trump akan menjalankan berbagai kebijakan yang pro pertumbuhan. Data ekonomi Negeri Paman Sam yang positif turut mendukung penguatan yang terjadi.

Sektor perbankan diperkirakan masih akan terus mengalami peningkatan, jika Federal Reserve AS jadi meningkatkan suku bunga pada pekan depan.

Di lantai bursa New York, saham AT&T meningkat 1,9 persen berkat performa yang baik dari bisnis terbarunya jasa streaming DirectTV Now. Saham Verizon naik 1,2 persen setelah menjual 29 pusat data kepada Equinix seharga US$3,6 miliar. Peningkatan saham Verizon menjadi salah satu penyebab utama DJIA kembali ditutup pada level rekor.

Saham Nike turun 2,5 persen setelah Cowen & Co menurunkan rating saham perusahaan sepatu dan perlengkapan olahraga tersebut menjadi market perform.

Pernyataan Trump lewat akun twitter-nya yang menyebutkan bahwa pemerintah AS seharusnya membatalkan pesanan dengan Boeing dalam mengembangkan Air Force One yang baru sempat membaut saham Boeing merosot. Namun pada akhirnya saham Boeing mengalami rebound dan berakhir dengan peningkatan 0,05 persen.

Pengumuman Trump bahwa perusahaan telekomunikasi dan internet Jepang SoftBank sepakat untuk menginvestasikan US$50 miliar di AS juga berpengaruh terhadap pasar, dengan saham Sprint naik 1,5 persen dan saham T-Mobile meningkat 1,8 persen.