Wall Street Kembali Berakhir Mixed

foto: istimewa

Pasardana.id - Wall Street berakhir mixed pada Jumat (2/12/2016), telah tiga sesi beruntun Wall Street berakhir mixed.

Indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 21,51 poin, atau sekitar 0,11 persen, menjadi 19.170,42. Indeks S&P 500 berakhir datar dengan pergerakan naik tipis 0,87 poin menjadi 2.191,95. Sedangkan indeks komposit Nasdaq juga berakhir datar, dengan pergerakan naik 4,54 poin menjadi 5.255,65.

Dalam sepekan terakhir, Dow Jones naik 0,1 persen, S&P 500 turun 1,0 persen, dan Nasdaq merosot 2,7 persen.

Departemen Tenaga Kerja AS merilis data penggajian non pertanian AS pada Jumat. Angka penggajian meningkat 178.000 pada November dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,6 persen, tingkat terendah dalam sembilan tahun terakhir.

Para analis menyebut angka yang lebih tinggi dari ekspektasi tersebut memperkuat peluang terjadinya peningkatan suku bunga pada bulan ini.

Menurut kepala ekonom FTN Financial, Chris Low, selama tingkat pengangguran stabil di kisaran 5 persen, Federal Open Market Committee (FOMC) akan menyebut kondisi perekonomian berada dalam kondisi near full employment.

"Dengan tingkat pengangguran 4,6 persen saat ini, para hawks akan mulai memperingatkan bahaya overheating terhadap perekonomian," jelas Low kepada Xinhua.

Federal Reserve AS akan melaksanakan pertemuan kebijakan berikutnya, yang terakhir tahun ini, pada 13-14 Desember. Menurut instrumen Fedwatch CME Group, probabilitas saat ini peningkatan suku bunga The Fed dari 0,50 menjadi 0,75 adalh 95 persen pada Desember dan 95 persen pada Februari.

Para investor juga akan memperhatikan dengan seksama hasil referendum di Italia, yang akan dilaksanakan pada Minggu (4/12/2016). Melalui voting, Perdana Menteri Italia Matteo Renzi ingin merubah konstitusi sehingga pejabat eksekutif hanya perlu persetujuan majelis rendah parlemen untuk mensahkan peraturan baru.