Agar Likuid, FAST Dorong HSBC Fund Lego Saham ke Publik

foto : istimewa

Pasardana.id - Banyak pemegang saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengeluhkan kurang likuid-nya pergerakan saham emiten restoran cepat saji tersebut.

Untuk menjawab keluhan tersebut, manajemen tengah melakukan pendekatan kepada HSBC Fund Sercives Clients agar melepas sahamnya untuk meningkatkan jumlah saham beredar.

Direktur FAST, JD Juwono mengakui, persoalan kurang likuid-nya saham FAST saat ini telah menjadi perhatian manajemen. Dari penelusurannya, penyebab hal itu dikarenakan salah satu pemegang saham publik menguasai 202.223.726 lembar saham atau 10.14% saham beredar di publik.

"Ada satu investor asing yang menguasai lebih dari sepuluh persen saham yang menjadi porsi publik sehingga saham yang benar-benar beredar di publik hanya 9,86%," terang Juwono di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (29/12/2016).

Ia menambahkan, oleh investor asing itu, kepemilikan sahamnya tidak diperdagangkan dan hanya sebagai sarana investasi jangka panjang. Karena itu, pihaknya telah melakukan pendekatan kepada investor asing tersebut, untuk melepas sebagian kepemilikan sahamnya.

"Tapi, sementara ini mereka belum mau, karena dia anggap FAST perusahaan bagus," terang dia.

Untuk diketahui, komposisi kepemilikan FAST dikuasai oleh PT Galael Pratama dengan 877.861.075 lembar saham atau 44% saham perseroan, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk dengan menguasai 715.057.746 lembar saham atau 35,84% saham perseroan. Sedangkan saham yang dilepas ke publik sebanyak 20,4% saham perseroan. Namun saham terakhir dikuasai oleh HSBC Fund Service Clients sebesar 10,14%.

Dari pengamatan Pasardana.id, pada bulan Desember ini saham FAST hanya diperdagangan dalam 14 hari perdagangan, dengan volume perdagangan terbanyak, sebanyak 2200 lot yang terjadi pada tanggal 5 Desember 2016.