2017, Indonesia Fokus Jalin Kerjasama Ekonomi dengan Australia dan Uni Eropa

foto : istimewa

Pasardana.id - Di tahun 2017 mendatang, Indonesia akan memprioritaskan kemitraan ekonomi dengan Australia dalam skema Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) dan dengan Uni Eropa melalui Indonesia-EU CEPA.

"Dengan Australia, Indonesia membidik beberapa hal, di antaranya transfer teknologi dan mengolah sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah," jelas Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Harjanto di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

"Adapun dengan Uni Eropa, agar dapat bersaing dari segi tarif," sambungnya.

Lebih lanjut dijelaskan, beberapa negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam, juga mulai membangun kerja sama dengan negara-negara di Uni Eropa.

Menurutnya, jika Indonesia ingin bersaing di level yang sama, maka dibutuhkan kerja sama bilateral tersebut.

"Kalau tarif mereka nol, sedangkan kita misalnya mendapat 15 persen untuk barang kita bisa masuk ke sana, itukan kita sudah kurang berdaya saing. Oleh karena itu, kita memerlukan kerja sama itu agar sama-sama berdaya saing," ungkapnya.

Adapun terkait kerjasama dengan Australia, pasar Australia bukan menjadi sasaran utama kerja sama dengan negeri Kanguru, mengingat pasar Indonesia lebih besar.

"Trade balance bukan sasaran utamanya. Australia kan punya sumber daya alam yang banyak dibutuhkan Indonesia. Nah, kita bisa ambil dari sana, kemudian diolah di dalam negeri, sehingga bisa lebih bernilai tambah," jelas Harjanto.

Adapun dari sisi teknologi, lanjut Harjanto, Australia bisa dibilang memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan Indonesia dibidang industri, sehingga melalui kerja sama tersebut, terdapat transfer teknologi untuk industri yang ada di dalam negeri.