Jumlah Transaksi e-Commerce Ditargetkan Meningkat Menjadi 130 Miliar Dolar AS di Tahun 2020

foto : istimewa

Pasardana.id - Total nilai transaksi e-commerce global pada tahun 2015 mencapai 16,6 triliun dolar AS. Angka itu berasal dari transaksi business to business (B2B) sebesar 15 triliun dolar AS dan transaksi business to costumer (B2C) sebesar 1,6 triliun dolar AS.

Adapun Indonesia, menurut data Moody Analitics & Visa, pada tahun 2015 mencatat nilai transaksi e-commerce sebesar Rp150 triliun, sedangkan pada tahun 2016 diperkirakan akan mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp250 triliun.

"Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi 130 miliar dolar AS pada tahun 2020," kata Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10/2016).

Ia meyakini, Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekonomi digital dunia.

Untuk itu, pihaknya (Kemendag) berkomitmen memperkuat ekosistem e-commerce dan ekonomi kreatif seiring dengan penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Peta Jalan Sistem Perdagangan Berbasis Elektronik (Roadmap E-commerce) 2015-2019.

"Roadmap e-commerce disusun untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-commerce lokal agar Indonesia dapat menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020," katanya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, draf itu disusun dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan antara lain; Kemendag, Kemenkop dan UKM, Kemenkeu, Kemenhub, BKPM, BI, OJK, Pos Indonesia, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia (Apeindo) serta pelaku e-commerce.

Roadmap e-commerce mencakup tujuh topik penting yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, edukasi dan sumber daya manusia serta keamanan siber.

"Pada rancangan roadmap itu, Kemendag memiliki tugas utama menyusun aturan untuk memastikan pertumbuhan transaksi e-commerce dengan ekosistem e-commerce yang dapat dipercaya," pungkas Enggar.