Investasi AS dan Inggris Melorot

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Amerika Serikat (AS) sebesar US$1,3 miliar periode Januari 2015-Juli 2016. Angka ini turun sebesar 47,5% dibandingkan periode Juli 2013-Desember 2014 dari US$2,4 miliar.

Hal serupa juga terjadi pada realisasi investasi Inggris hanya mencapai US$600 juta sepanjang Januari 2015-Juni 2016 atau anjlok sebesar 69% jika melihat Juli 2013-Desember 2014 dari US$2 miliar.

"Penyebab investasi Amerika Serikat dan Inggris turun, karena harga migas dan harga komoditas jatuh," kata Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong di Jakarta, kemarin.

Sektor minyak dan gas (migas) merupakan salah satu sektor yang disukai investor AS dan Inggris. Namun, industri ini mengalami persoalan berupa harga minyak jatuh sampai 60%.

"Kondisi ini membuat para investor berpikir berkali-kali untuk menanamkan investasinya di Indonesia," ujarnya.

Selama ini investor AS dan investor Inggris menanamkan modal sebesar puluhan sampai ratusan triliunan rupiah di sektor migas.

Harga komoditas yang melorot juga penyebab investasi kedua negara ini turun. Komoditas yang dimaksud adalah komoditas pertambangan batubara.

"Hampir 90% minat investasi AS di sektor sumber daya alam," jelasnya.

Penurunan investasi oleh AS dan Inggris dihadapi dengan penyediaan sektor lain seperti pariwisata, jasa, kesehatan, dan pendidikan.

Sementara itu realisasi investasi sebesar US$34,7 miliar periode Januari 2015-Juni 2016. Angka ini naik 4,8% dibandingkan periode Juli 2013-Desember 2014 yang mencapai US$33,1 miliar.