Kenaikan NPL Dipicu Pelemaham Kredit
Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan non performing loan/NPL (rasio kredit bermasalah) perbankan sebesar 3,2% untuk gross dan 1,5% untuk nett sampai kuartal III 2016. Hal ini terjadi akibat kondisi perekonomian masih melemah.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Rasio NPL masih dalam kondisi baik sepanjang di bawah batas atasnya, yakni 5%,ââÅ¡¬ kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung di Jakarta, kemarin.
Dengan NPL gross perbankan sebesar 3,2% dinilai BI masih wajar. Angka ini diperkirakan akan membaik seiring pergerakan ekonomi domestik.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Ketika perekonomian sudah mulai menggeliat, maka permintaan kredit akan meningkat dan secara perlahan rasio NPL akan menurun,ââÅ¡¬ ujarnya.
Pertumbuhan kredit sebesar 6,5% sampai September 2016. Jika dibandingkan Agustus 2016 terjadi penurunan yang mencapai 6,8%.
Juda mengemukakan, pertumbuhan kredit diperkirakan sebesar 7%-9% pada akhir 2016. Hal ini didorong penurunan suku bunga, relaksasi aturan loan to value (LTV), dan program pengampunan pajak.
"Pertumbuhan kredit di kuartal keempat yaitu November-Desember,ââÅ¡¬ ujarnya.
Suku bunga deposito diakuinya telah turun sebesar 108 basis poin (bps) sampai bulan ke sembilan tahun ini. Namun, suku bunga kredit hanya turun sebesar 60 bps.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Meskipun turun dibandingkan bulan ke delapan, tahun ini yang turun sebesar 57 bps,ââÅ¡¬ jelasnya.
Sementara itu, pada sisi Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 23% pada Agustus 2016 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Untuk rasio likuiditas sebesar 21,1% pada waktu yang sama.
Suku bunga kredit yang belum turun sebesar suku bunga deposito mendorong kenaikan pembiayaan yang diraih industri keuangan non bank (IKNB).
Hal itu terlihat dari pembiayaan obligasi, medium term notes (MTN), initial public offering (IPO), dan right issue sebesar Rp128 triliun sampai Agustus 2016. Dari pembiayaan sebesar Rp128 triliun diberikan bagi korporasi sebesar Rp85 triliun.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Pembiayaan ini untuk refinancing,ââÅ¡¬ tandasnya.

