Akibat Penjualan Turun, Gunawan Dianjaya Steel Rugi Rp69,09 Miliar

PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) menderita rugi Rp69,09 miliar pada Januari- September 2015. Padahal, di periode yang sama 2014, GDST masih meraih laba Rp10,42 miliar. Kerugian tersebut antara lain disebabkan oleh penjualan yang cenderung turun.

Dari laporan keuangan per September 2015 yang dipublikasikan ke BEI, Rabu (6/1) terungkap, penjualan GDST turun sebesar 30,2% dibandingkan pada periode yang sama 2014 sebesar Rp941,71 miliar. Kontributor terbesar penjualan GDST per September 2015 dari pasar lokal Rp511,28 miliar, sedangkan eskpor menyumbang Rp145,94 miliar.

Seiring penjualan, beban pokok penjualan perseroan juga berkurang 23,66% menjadi Rp672,12 miliar, dari Rp880,52 miliar per September 2014. Akan tetapi, GDST justru mengalami rugi kotor sebesar Rp14,89 miliar, dari laba Rp61 miliar per September 2014.

Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain, emiten produsen baja beraset Rp1,129 triliun per September 2015 itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp94,78 miliar. Bandingkan dengan periode sama 2014, GDST mencatat laba sebelum pajak Rp13 miliar.

Kemerosotan kinerja keuangan perseroan juga berimbas negatif terhadap harga saham GDST di Bursa Efek Indonesia. Sepanjang perdagangan tahun 2015, saham GDST turun 13,04%, dari Rp69 pada 2 Januari 2015 menjadi Rp60 per unit pada 30 Desember 2015. Saham GDST tampak tidak likuid karena jarang ditransaksikan oleh investor BEI. (*)