Hingga September 2015, Bukit Uluwatu Villa Masih Rugi Rp11,97 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kondisi keuangan PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) masih belum pulih hingga September 2015. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan beban operasional perseroan.

Manajemen BUVA rupanya belum berhasil mengendalikan lonjakan beban operasional tersebut. Padahal, pengendalian beban menjadi kunci utama perbaikan keuangan BUVA. 

Berdasarkan laporan keuangan per September 2015 yang dipublikasikan BEI, Rabu (20/1) terungkap, BUVA masih menderita kerugian sebesar Rp11,97 miliar pada Januari-September 2015, meningkat 79,5% dibanding Rp6,67 miliar pada periode sama 2014.

Kerugian BUVA tersebut, antara lain disebabkan oleh peningkatan beban operasi sebesar 6,21% menjadi Rp90,8 miliar, dari Rp89,2 miliar per September 2014. Sebesar Rp60,57 miliar berasal dari beban umum dan administrasi dan beban operasional lain Rp13 miliar.

Peningkatan beban operasi tersebut menyebabkan laba usaha emiten perhotelan beraset Rp1,942 triliun per September 2015 itu turun 21,5% menjadi Rp8,13 miliar, dari Rp10,35 miliar per September 2014. Setelah dikurangi beban lain-lain, BUVA menderita rugi sebelum pajak Rp12,77 miliar, naik 54,5% dari Rp8,26 miliar pada periode sama 2014.

Kendati terus merugi, pendapatan BUVA ternyata masih tumbuh sebesar 4,26% menjadi Rp145,27 miliar per September 2015, dari Rp139,33 miliar per september 2014.

Kontributor terbesar pendapatan dari penyewaan kamar hotel mencapai Rp137 miliar. Harga saham BUVA pada perdagangan sesi II di BEI, Rabu (20/1) terpantau di Rp600 per unit, naik Rp20 dibanding harga penutupan sehari sebelumnya di Rp580 per unit.