Berlian Laju Tanker Masih Rugi US$27,58 Juta per September

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Manajemen PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) rupanya belum berhasil memperbaiki keuangan setidaknya hingga September 2015.

Bayang-bayang kerugian pun masih terus menghantui emiten jasa pengangkutan laut tersebut. Manajemen baru dapat mengurangi jumlah kerugian tapi tidak berhasil mendongkrak pendapatan BLTA lebih besar lagi.

Dari laporan keuangan per September 2015 yang dirilis, Senin (9/11) terlihat, Berlian Laju Tanker (BLTA) membukukan kerugian sebesar US$27,589 juta pada Januari-September 2015, turun 36,17% dibanding rugi US$43,228 juta pada periode sama 2014.

Faktor pemicu kerugian BLTA adalah pendapatan usaha BLTA yang merosot 13,39% menjadi US$207,216 juta dari US$239,261 juta per September 2014. Kontributor terbesar pendapatan BLTA per September 2015 terutama berasal dari jasa kapal pengangkutan bahan kimia sebesar US$195,057 juta atau 94,13% terhadap total pendapatan. Sisanya, disumbang kapal penangkutan gas dan lainnya US$11,82 juta.

Meski pendapatan turun, manajemen mampu menekan beban pokok penjuaan BLTA hingga turun 9,21% menjadi US$83,244 juta, dari US$91,686 juta per September 2014.

Berkurangnya beban pokok tersebut, menyebabkan BLTA berhasil mencatat laba kotor sebesar US$54,313 juta, naik sekitar 36,87% dari US$39,680 juta per September 2014.

Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, perusahaan jasa pengangkutan laut beraset US$660,570 juta per September 2015 itu mencatat rugi sebelum pajak sebesar US$27,588 juta, turun 85,34% dibanding US$43,223 juta per September 2014.

Kondisi keuangan perseroan yang masih belum pulih ikut berdampak negatif terhadap sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sepanjang perdagangan tahun ini, saham BLTA hampir tidak pernah ditransaksikan oleh investor. Saham BLTA tampak stagnan di Rp196 per unit dan tergolong saham 'tidur' lantaran jarang diperjualbelian investor.