Pendapatan Turun, Laba Indocement Tunggal Prakarsa Merosot 14%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Maraknya pembangunan infrastruktur di dalam negeri rupanya belum berpengaruh signifikan terhadap penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Ini terlihat dari pendapatan dan laba INTP yang cenderung merosot hingga sembilan bulan 2015. Tingginya permintaan semen perusahaan properti juga tidak berimbas ke INTP.

Dalam materi paparan publik yang disampaikan manajemen perseroan ke BEI, Kamis (5/11) disebutkan, pendapatan INTP mencapai Rp12,886 triliun per September 2015, turun 9% dari Rp14,166 triliun pada periode sama 2014. Ini seiring penurunan volume penjualan semen INTP sebesar 7,2%, dari 13,318 juta ton menjadi 12,360 juta ton.

Memang manajemen berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp7,13 triliun, dari Rp7,80 triliun per September 2014. Akan tetapi, laba kotor emiten semen tersebut tetap turun 9,59% menjadi Rp5,75 triliun, dari Rp6,36 triliun per September 2014.

Pada saat yang sama, beban usaha INTP juga meningkat menjadi Rp2,31 triliun, dariRp2,15 triliun. Ini menyebabkan laba usaha perseroan turun 11%, dari Rp4,15 triliun menjadi Rp3,69 triliun per September 2015. Adapun laba emiten semen beraset Rp25,92 triliun per September 2015 itu merosot 14% menjadi Rp3,22 triliun, dari Rp3,73 triliun.

Meski kinerja keuangan turun, INTP bertekad untuk terus meningkatkan kapasitas produksi ke depan. Ini seiring pembangunan pabrik semen INTP ke-14 di Citeurup, Bogor, Jawa Barat. Pabrik dengan kapasitas produksi 4,4 juta ton per tahun ditargetkan beroperasi pada triwulan ke-4 2015. Pabrik baru ini berpotensi meningkatkan volume produksi semen INTP menjadi 25 juta ton pada 2016 dari 20,6 juta ton pada 2014.