Akibat Rugi Entitas Asosiasi, Laba Pikko Land Development Anjlok 59%
Pasardana.id - Peran sebuah perusahaan asosiasi dalam menunjang kinerja keuangan perusahaan induk memang sangat besar. Akan tetapi, keberadaan entitas asosiasi atau perusahaan anak tidak selamanya mendatangkan manfaat bagi perusahaan induk.
Apabila entitas asosiasi untung maka jelas akan berimbas ke perusahaan induknya. Namun, sebaliknya jika anak usaha menderita kerugian, perusahaan induk pun harus siap memikul beban yang berat.
Kenyataan ini terbukti mengganjal PT Pikko Land Development Tbk (RODA), paling tidak pada sembilan bulan 2015. Laba RODA anjlok 59,13% menjadi Rp131,77 miliar pada Januari-September dibanding laba pada periode yang sama 2014 sebesar Rp322,44 miliar.
Penurunan laba perusahaan pengembang properti tersebut terutama disebabkan oleh rugi entitas asosiasi yang mencapai Rp39,74 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun 2014, RODA masih membukukan laba entitas asosiasi sebesar Rp241,21 miliar.
Dari laporan keuangan per September 2015 yang diumumkan kepada investor, Jumat (20/11), terungkap, penurunan laba RODA terjadi di tengah peningkatan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 63,8%, dari Rp491,45 miliar menjadi Rp804,92 miliar.
Dari pendapatan sebesar itu, emiten pengembang properti itu mencatat laba kotor Rp409,05 miliar, naik 94,4% dari Rp210,43 miliar per September 2014.
Namun laba sebelum pajak emiten beraset Rp2,87 triliun per September 2015 itu merosot 30,2%, dari Rp416,12 miliar menjadi Rp290,38 miliar. Ini diakibatkan rugi entitas asosiasi, meski beban lainnya berhasil ditekan jadi Rp2,59 miliar, turun 18,3% dari Rp3,17 miliar.

