Analis Perkirakan, Pendapatan Indosat Capai Rp26,50 Triliun pada 2015

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Paula Ruth, analis saham Trimegah Securities, Jakarta memperkirakan pendapatan PT Indosat Tbk (ISAT) mencapai Rp26,50 triliun pada 2015. Perkiraan analis tersebut, 10% lebih tinggi dibandingkan pendapatan usaha ISAT sebesar Rp24,08 triliun pada 2014.

Dalam laporan riset yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (13/11) Paula mengatakan, pendapatan usaha ISAT tahun ini masih akan didukung oleh lini usaha seluler, telekomunikasi tetap, multimedia, komunikasi data, internet dan program efisiensi.

Menurut Paula, ISAT mungkin belum dapat meraih laba pada 2015 sekalipun pendapatan usahanya meningkat. Sebaliknya, Paula memperkirakan, ISAT justru masih merugi Rp1,59 triliun pada 2015, turun 20,10% dari Rp1,99 triliun pada 2014. Kerugian tersebut antara lain dipicu oleh rugi selisih kurs, biaya keuangan dan beban jasa telekomunikasi.

Hingga September 2015, demikian Paula, pendapatan ISAT naik 14% menjadi Rp19,58 triliun, dari Rp17,72 triliun per September 2014. Meski pendapatan naik, ISAT masih harus memikul beban operasi yang meningkat 2,73% menjadi Rp17,69 triliun. Beban ini terdiri atas beban jasa telekomunikasi sebesar Rp8,18 triliun, naik 8,6% dari Rp7,53 triliun, serta kenaikan beban penyusutan dan amortisasi sekitar 4% jadi Rp6,25 triliun.

Selain itu, lanjut Paula, ISAT juga menanggung peningkatan biaya keuangan sebesar 21,4% jadi Rp2,21 triliun. Kondisi ini juga diperparah rugi selisih kurs yang naik 99,95% menjadi Rp1,886 triliun per September 2015. Akumulasi beban di atas menyebabkan ISAT rugi Rp1,12 triliun, turun 15,79% dari rugi Rp1,33 triliun per September 2014.

Kendati kinerja keuangan menurun, harga saham ISAT di BEI mengalami peningkatan. Selama periode 30 Desember 2014 hingga 16 November 2015, harga saham ISAT naik 17,65%, dari Rp4.050 menjadi Rp4.765 per unit. Pada perdagangan sesi II, Selasa (17/11) saham ISAT tercatat Rp4.900 per unit, naik Rp135 dibanding sehari sebelumnya.