Pendapatan Turun 20%, Laba Golden Energy Mines Anjlok 60%

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Harga batubara di pasar internasional yang turun akibat pasokan berlimpah telah memangkas pendapatan maupun laba hampir semua emiten batubara yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia pada sembilan bulan 2015 ini. Kenyataan sama juga dialami PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Kinerja keuangan GEMS merosot signifikan dipicu penurunan pendapatan, kenaikan beban bunga, dan beban operasi.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2015 yang disampaikan ke BEI, Senin (16/11) terungkap, laba GEMS anjlok 60% menjadi US$2,6 juta per September 2015, dibanding periode yang sama 2014 sebesar US$6,5 juta. Kemerosotan laba itu seiring pendapatan GEMS yang turun sebesar 20% menjadi US$246,1 juta per September 2015.

Tercatat, kontributor terbesar pendapatan GEMS per September 2015 adalah penjualan batubara di pasar lokal. Selama Januari-September 2015, penjualan batubara di dalam negeri mengkontribusi 52,6% terhadap total pendapatan GEMS. Disisi lain, penurunan pendapatan GEMS disertai berkurangnya beban pokok 23,4% menjadi US$155,5 juta.

Pada saat yang sama, GEMS juga harus memikul rugi kurs sebesar US$6,9 juta. Kondisi tersebut ikut diperburuk dengan beban bunga GEMS yang melonjak hingga 697% menjadi US$1,05 juta per September 2015. Hal ini menyebabkan laba sebelum pajak GEMS terpangkas 23,16% dari US$9,5 juta jadi US$7,3 juta per September 2015.

Kinerja keuangan perseroan yang merosot ikut berdampak terhadap harga saham GEMS. Investor enggan bertransaksi terhadap saham batubara tersebut sehingga likuiditasnya buruk.

Sepanjang perdagangan di BEI pada tahun ini, saham GEMS turun18,47% menjadi Rp1.500 per unit pada 13 November 2015, dari Rp1.840 pada 2 Januari 2015.