Akibat Beban Naik, Laba Indo Tambangraya Merosot 51%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Hampir sebagian besar perusahaan pertambangan batubara yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan kinerja pada sembilan bulan 2015.

Penyebab penurunan kinerja cukup beragam, mulai dari kenaikan beban operasi hingga rugi kurs. Hal sama dialami emiten batubara, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Seperti dikutip dari laporan keuangan per September 2014 yang dipublikasikan BEI, Kamis (12/11), laba ITMG merosot 51% menjadi US$82,948 juta pada Januari-September 2015, dibandingkan laba US$169,412 juta pada periode yang sama 2014.

Salah satu penyebab penurunan laba emiten tambang batubara tersebut yakni kenaikan beban laian-lain yang mencapai 53,86% menjadi US$128,676 juta, dari US$83,631 juta per September 2014. Beban tersebut terdiri atas beban keuangan dan beban penjualan. Selain itu, perseroan juga menanggung beban berupa rugi selisih kurs US$13,475 juta.

Pada saat yang sama penjualan ITMG juga turun 18,89% menjadi US$1,21 miliar, dari US$1,48 miliar per September 2014. Anjloknya penjualan tersebut tetap merupakan salah faktor penyebab lain dari kemerosotan laba ITMG.

Penurunan harga batubara sudah berlangsung sejak 2012. Padahal, batubara adalah sumber terbesar penjualan ITMG. Per September 2015, penjualan batubara US$1,06 miliar, atau 87,6% dari pendapatan ITMG.

Kinerja keuangan perseroan yang cenderung merosot juga tercermin pada harga sahamnya. Pada periode 2 Januari 2015-11 November 2015, harga saham ITMG telah turun sebesar 47,16%, dari Rp14.575 per unit menjadi Rp7.700 per unit.

Sementara perdagangan saham sesi II, Kamis (12/11) saham ITMG tercatat Rp7.675 per unit.