Bagaimana Cara Mengelola Gaji untuk Investasi ?
Pasardana.id - Berapa gaji Anda saat ini? Anda yang sudah bekerja akan mudah menjawab pertanyaan tersebut. Tapi jika kemudian ditanyakan, berapa gaji yang Anda investasikan setiap bulan? Jawaban beraneka ragam mungkin akan muncul. Bahkan tak jarang gaji habis sebelum akhir bulan sehingga tak ada uang yang diinvestasikan.
Coba saja ketik kata “gaji bulanan habis" di mesin pencari di internet. Jumlah kata yang terkait mencapai puluhan hingga ratusan ribu!
Sungguh disayangkan jika gaji habis begitu saja. Padahal jika tahu cara mengelola gaji yang tepat, uang bisa bertumbuh dan akhirnya menghasilkan kesejahteraan.Â
Untuk itu, agar Anda mempunyai cara mengelola gaji yang bijak untuk berinvestasi, perencana keuangan Susan Maria mengatakan, setidaknya ada tiga pertanyaan yang perlu diajukan pada diri sendiri.
Pertama, berapa banyak uang yang dimiliki? Yang dimaksud uang ini adalah "dana menganggur" yang memang dialokasikan untuk investasi.
Kedua, apa tujuan investasi Anda? Tujuan yang jelas akan membantu seseorang bisa memilih investasi jenis apa yang sesuai.
Ketiga, berapa kuat komitmen untuk berinvestasi? Sebab menurut Susan Maria, berinvestasi adalah menunda kesenangan saat ini untuk kesenangan yang lebih besar di masa depan.
Jika Anda sudah bisa mengukur kesiapan diri untuk berinvestasi dengan ketiga pertanyaan tersebut, Anda mungkin akan mulai mencari-cari, investasi apa yang paling sesuai dengan Anda.
Sementara itu, konsultan finansial, Prita Ghozie mengungkapkan, ada baiknya berinvestasi selalu memperhatikan tujuan keuangan, apakah jangka pendek, menengah, atau panjang.
Jika jangka pendek, Prita menyarankan untuk berinvestasi di deposito. Untuk jangka menengah, ia menyarankan berinvestasi di obligasi dengan catatan imbal hasilnya masih di atas deposito, sedangkan untuk jangka panjang, ia menganjurkan berinvestasi dengan reksa dana saham.
Selain itu, jika ingin berinvestasi ke emas, dianjurkan hanya sebagai bentuk diversifikasi saja.
Untuk lebih mengetahui investasi sebagai cara mengelola gaji yang sesuai kebutuhan Anda, berikut beberapa jenis investasi tersebut, seperti dilansir dari Learnvest.com baru-baru ini:
1. Reksadana
Menurut Prita Ghozie, reksadana dapat dibeli secara online melalui situs perusahaan sekuritas atau dapat dibeli melalui agen penjual, misalnya di bank. Biasanya dana yang dibutuhkan minimal Rp100 ribu per bulan.
Yang perlu dipertimbangkan adalah apakah Anda termasuk tipe investor yang konservatif (penabung tulen), moderat (menengah), atau cenderung agresif. Untuk ketiga sifat ini, akan menentukan bagaimana profil risiko terhadap dana yang Anda tanam melalui reksadana.
2. Emas
Emas adalah salah satu produk investasi yang cenderung mudah dijual kembali. Namun nilainya sering berubah meski cenderung naik saat produk investasi lain atau pasar uang tidak stabil.
Karena itu, menurut Prita Ghozie, jika ingin berinvestasi emas, jangan dijadikan sebagai investasi jangka pendek. Selain itu, ia juga menyarankan untuk berinvestasi emas dalam bentuk batangan yang di pasaran ukurannya biasanya antara 1 hingga 100 gram.
Prita juga menyarankan, demi alasan keamanan akan lebih baik menyimpan emas di safe deposit box (kotak penyimpan barang berharga di bank).
3. Bisnis
Salah satu investasi yang juga bisa Anda coba adalah dengan berbisnis. Namun, jika berbisnis, perlu disadari bahwa ada banyak hal yang perlu diatur agar bisnis tidak merugi.
Susan Maria menyarankan, bahwa saat berbisnis jangan hanya melihat tren, tapi cari bisnis yang punya kecenderungan bisa bertahan lama. Ia juga menganjurkan untuk melakukan survey, seperti lokasi dan potensi pasarnya seperti apa. Selain itu, usahakan juga agar bisnis Anda punya konsep yang jelas dan unik. (Stevandy Clawira)
Â

