Laba LPEI Rp101 Miliar di Semester I-2025
Pasardana.id - Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) mencatatkam laba bersih hingga akhir Juni 2025 tercatat sebesar Rp101 miliar.
Angka itu meningkat 13% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini didukung oleh rasio kecukupan modal (CAR) yang terjaga tinggi di level 37,3%.
Rasio kredit bermasalah (NPF Net) juga membaik dari 4,5% menjadi 4,1%, menunjukkan efektivitas strategi perbaikan kualitas aset melalui pengelolaan portofolio Loan at Risk dan optimalisasi recovery.
"Indonesia Eximbank terus melanjutkan transformasi kelembagaan dengan penekanan pada penguatan tata kelola, manajemen risiko, serta peningkatan efektivitas pelaksanaan mandat," kata Pelaksana Tugas Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sukatmo Padmosukarso, dikutip Senin (1/9/2025).
Dari sisi kualitas aset produktif, pembiayaan yang dikelola oleh Business Unit tercatat relatif stabil dengan nilai mencapai Rp30,1 triliun pada Juni 2025.
Di sisi lain, volume penjaminan tercatat sebesar Rp7,3 triliun dan volume asuransi ekspor terjaga di level Rp4,6 triliun.
Volume transaksi trade finance juga mengalami pemulihan positif sebesar Rp10,7 triliun.
“Kinerja Indonesia Eximbank pada semester pertama 2025 mencerminkan komitmen kami untuk memperbaiki kualitas aset dan menjaga kesehatan keuangan, dengan tetap fokus dalam menjalankan mandat melalui penugasan khusus ekspor secara berkelanjutan,” ujar Sukatmo.
Indonesia Eximbank sebagai lembaga keuangan dalam mendukung program ekspor nasional melaksanakan tugas khusus dari Pemerintah melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA), yaitu Program yang diberikan oleh Pemerintah untuk mendukung transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, namun dianggap penting untuk menunjang kebijakan ekspor nasional dan devisa Indonesia.
Pada Semester I 2025, program PKE / NIA mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
Total penyaluran pembiayaan PKE mencapai Rp5,5 triliun atau meningkat sekitar 72% (YoY) dari Rp3,190 triliun pada Juni 2024.
Secara proporsi, fasilitas pembiayaan PKE juga meningkat dari 10% menjadi 15% dari total portofolio skema fasilitas pembiayaan LPEI.
Hal ini sejalan dengan strategi lembaga untuk meningkatkan diversifikasi dukungan melalui program PKE, yang mencakup pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk sektor-sektor strategis dan kawasan non-tradisional.
Selain itu, Indonesia Eximbank terus menjaga momentum pertumbuhan ekspor nasional, tercermin dari nilai ekspor semester I 2025 yang mencapai US$135,41 miliar, naik 7,70% dari tahun sebelumnya.
"Sebagai lembaga keuangan khusus, Indonesia Eximbank berkomitmen untuk memperkuat dukungan terhadap pelaku usaha berorientasi ekspor, sejalan dengan tujuan dan misi Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, dan berdaya saing di kancah global,” kata Sukatmo.

