ANALIS MARKET (05/8/2025): IHSG Berpotensi Teknikal Rebound

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (04/8), IHSG ditutup turun 0.97%, dan disertai dengan net sell asing sebesar Rp939 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah AMMN, BBRI, BMRI, RAJA dan BBCA.

Sementara itu, Indek-indeks Wall Street kompak melesat pada perdagangan Senin (4/8). Kenaikan tersebut menghapus kerugian besar pada sesi sebelumnya yang disebabkan kekhawatiran perlambatan ekonomi dan tarif baru dari pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,34%, S&P 500 melesat 1,47% dan Nasdaq Composite meningkat 1,95%. Sebelumnya, pasar saham sempat tertekan pada Jumat setelah laporan ketenagakerjaan AS menunjukkan hasil yang jauh di bawah ekspektasi, beserta dengan revisi besar untuk data Mei dan Juni. Tak lama setelah data itu dirilis, Trump memecat kepala Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) dan menyatakan akan segera menunjuk komisioner baru. Tarif dagang kembali menjadi sorotan setelah Trump meneken perintah eksekutif yang mengubah struktur tarif ‘resiprokal’ terhadap puluhan mitra dagang AS. Tarif baru mencakup bea antara 10% hingga 41% terhadap negara-negara seperti Suriah hingga Taiwan. Dengan minimnya data ekonomi yang akan dirilis pekan ini, investor memantau kelanjutan negosiasi dagang antara AS dan China. Pejabat tinggi kedua negara dilaporkan bertemu di Stockholm pekan lalu. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut ada sinyal positif menuju tercapainya kesepakatan. Di sisi emiten, Palantir dijadwalkan merilis laporan setelah penutupan pasar Senin, sementara AMD akan menyusul pada Selasa (5/8).

Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik bervariasi dengan mayoritas naik pada perdagangan Senin (4/8), seiring investor mencermati dampak tarif baru AS dan laporan ketenagakerjaan terbaru AS. Kekhawatiran atas potensi perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi akibat tarif tambahan dari. Di sisi lain, harga minyak global juga menjadi sorotan setelah kelompok produsen OPEC+ menyepakati kenaikan produksi signifikan untuk bulan September. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 1,25% dan Topix turun 1,10%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,91% dan Kosdaq menguat 1,46%. Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,02% dan Hang Seng Hong Kong naik 0,92%. Tarif impor terbaru dari pemerintah AS menimbulkan kekhawatiran baru mengenai inflasi yang dapat meningkat di atas perkiraan, sekaligus menimbulkan kekhawatiran perlambatan ekonomi lanjutan. Selain itu, pelaku pasar juga mengamati dinamika harga minyak global setelah OPEC+ pada Minggu (3/8) sepakat untuk menaikkan produksi minyak sebesar 547.000 barel per hari mulai September. Langkah tersebut merupakan bagian dari serangkaian kenaikan output yang dipercepat, di tengah upaya kelompok produsen tersebut untuk merebut kembali pangsa pasar, serta mengantisipasi potensi gangguan pasokan terkait konflik Rusia.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (05/8), Fanny Suherman, CFP®? selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi teknikal rebound hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 7400-7450 dan Resist IHSG: 7500-7550.”

Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: TOBA, RAJA, CDIA, PANI, SSIA, dan MBMA.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

TOBA, Spec Buy dengan area beli di 1080-1125, cutloss di bawah 1040. Target dekat di 1160-1200.

RAJA, Spec Buy dengan area beli di 2700-2740, cutloss di bawah 2650. Target dekat di 2840-2920.

CDIA, Spec Buy dengan area beli di 1720-1790, cutloss di bawah 1640. Target dekat di 1920-2000.

PANI, Spec Buy dengan area beli di 15750-15775, cutloss di bawah 15750. Target dekat di 16050-16300.

SSIA, Spec Buy dengan area beli di 2380-2420, cutloss di bawah 2320. Target dekat di 2490-2540.

MBMA, Spec Buy dengan area beli di 505-515, cutloss di bawah 490. Target dekat di 535-545.