ANALIS MARKET (13/8/2025): IHSG Berpotensi Lanjut Menguat
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (12/8), IHSG ditutup naik 2.44%, dan disertai dengan Net Buy asing sebesar Rp2,2 triliun.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, TLKM, dan RAJA.
Sementara itu, Indeks-indeks Saham Wall Street kompak naik pada perdagangan Selasa (12/8). Bahkan, S&P 500 dan Nasdaq Composite mencatat rekor (all time high). Kenaikan tajam tersebut disebabkan rilis data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat harapan pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Indeks S&P 500 melonjak 1,13%, Nasdaq melesat 1,39% dan Dow Jones Industrial Average menguat 1,10%. Data inflasi terbaru meredakan kekhawatiran investor bahwa kebijakan tarif luas Presiden AS Donald Trump akan menimbulkan kenaikan harga pada ekonomi AS. CPI tahunan naik 2,7% pada Juli, lebih rendah dari perkiraan 2,8%. Sedangkan Core CPI, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, naik 3,1% YoY, sedikit di atas ekspektasi 3%. Rally Wall Street juga didukung oleh kabar bahwa Trump memperpanjang jeda kenaikan tarif terhadap barang impor China selama 90 hari. Selain itu, pasar kini menanti rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) pada Kamis (14/8), yang akan menjadi petunjuk inflasi di tingkat produsen. Rangkaian data ini akan menjadi bahan pertimbangan The Fed jelang pertemuan tahunan di Jackson Hole akhir Agustus dan rapat kebijakan September.
Di sisi lain, Pasar saham Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa (12/8). Pergerakkan pasar saham Asia tersebut merespon keputusan Presiden AS Donald Trump yang memperpanjang gencatan dagang dengan China selama 90 hari hingga pertengahan November. AS menunda kenaikan tarif tinggi atas barang-barang asal China hanya beberapa jam sebelum tenggat waktu habis. Di sisi lain, Reserve Bank of Australia (RBA) menurunkan suku bunga utama sebesar 0,25% menjadi 3,60%, level terendah dalam dua tahun terakhir. Selain itu, dalam pertemuan kebijakan selama dua hari, Dewan Gubernur RBA menyatakan data menunjukkan inflasi inti diperkirakan akan mereda ke kisaran tengah target 2%-3%, dengan asumsi pelonggaran kebijakan dilakukan secara bertahap. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,41%. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 2,15% dan Topix menguat 1,39%. Sedangkan di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,53%, dan Kosdaq melemah 0,57%. Selain itu, Hang Seng Hong Kong naik 0,25%, CSI 300 China menguat 0,52% dan Taiex Taiwan bertambah 0,09%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Rabu (13/8), Muhammad Lutfi Permana selaku Retail Research Analyst BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi lanjut menguat, setelah adanya inflow asing yang cukup besar di perdagangan kemarin. Diperkirakan Resist IHSG: 7845-7880 dan Support IHSG: 7760-7740.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BREN, PTRO, RATU, BBNI, BBRI, dan SCMA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BREN, Spec Buy dengan area beli di 9100-9025, cutlloss di bawah 8975. Target dekat di 9275-9400.
PTRO, Spec Buy dengan area beli di 3860-3830, cutlloss di bawah 3820. Target dekat di 3920-3980.
RATU, Spec Buy dengan area beli di 7400-7350, cutlloss di bawah 7275. Target dekat di 7550-7700.
BBNI, Spec Buy dengan area beli di 4360-4350, cutlloss di bawah 4300. Target dekat di 4450-4520.
BBRI, Spec Buy dengan area beli di 4050-4030, cutlloss di bawah 4000. Target dekat di 4140-4200.
SCMA, Spec Buy dengan area beli di 238-236, cutlloss di bawah 234. Target dekat di 244-248.

