Daya Beli Kembali Melemah, Insentif Perlu Kembali Dimunculkan
Pasardana.id - Belanja masyarakat mengalami normalisasi pasca libur sekolah 2025.
Menggunakan data transaksi harian QRIS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (IDX: BMRI), rata-rata belanja mingguan masyarakat hingga akhir Juli 2025, atau dua minggu pascalibur sekolah, turun 4,4% dibanding rata-rata belanja mingguan selama libur sekolah.
Menurut Office of Chief Economist Bank Mandiri, Kamis (31/7/2025), normalisasi belanja lebih terlihat pada kelompok menengah.
Di sini, rata-rata belanja kelompok ini turun 7,6% dibanding belanja periode libur (vs -2,2% di 2024), lebih dalam dibanding pada kelompok atas (-2,7% vs +1,0% di 2024) dan kelompok bawah (-2,5% vs 4,9% di 2024).
Selain itu, normalisasi lebih dalam terjadi pada kelompok masyarakat usia muda.
Office of Chief Economist Bank Mandiri menjelaskan, belanja kelompok usia yang lebih muda seperti Gen Z dan Milenial mengalami normalisasi lebih dalam, masing-masing turun 6,1% (vs -0,8% di 2024) dan 4,4% (vs +1,5% di 2024).
Atas data itu, Office of Chief Economist Bank Mandiri menilai, perlu ada insentif untuk mendorong daya beli masyarakat.
Dalam hal ini, indeks tabungan kelompok menengah per akhir Juli 2025 sebesar 100,2, terendah sejak awal 2023.
Di sisi lain, dibanding generasi lain, tingkat pengangguran Gen Z merupakan yang tertinggi.
"Ke depan, penting menjaga iklim usaha untuk mencegah semakin banyak PHK yang dapat menurunkan daya beli masyarakat," kata Office of Chief Economist Bank Mandiri.

