ANALIS MARKET (16/7/2025): IHSG Berpotensi Tes Resistance Kuat di 7150-7200
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (15/7), IHSG ditutup naik 0.61%, tapi disertai dengan net sell asing sebesar Rp316 Miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BREN, BRPT, ICBP, dan SSIA.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street mayoritas turun pada Selasa (15/7). Pelemahan tersebut karena kekhawatiran tentang inflasi AS dan laporan laba bank besar yang mengecewakan. Sedangkan, Nasdaq menguat dan mencatatkan rekor baru, didorong kenaikan saham Nvidia. Dow Jones terkoreksi 0,98%, S&P 500 melemah 0,40%. Sementara, Nasdaq Composite naik 0,18%. Saham Nvidia melonjak setelah perusahaan menyatakan akan segera melanjutkan pengiriman GPU H20 ke China, yang sebelumnya sempat tertunda karena aturan ekspor AS. Dari sisi makro, data inflasi AS untuk Juni 2025 menunjukkan kenaikan 0,3% MoM, sesuai ekspektasi dan tercatat 2,7% YoY. Sementara itu, inflasi inti, yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, naik 0,2% MoM dan 2,9% YoY, sesuai ekspektasi. Dari sisi kinerja emiten, laporan keuangan sejumlah bank besar tidak berhasil mendorong sentimen positif pasar. Wells Fargo melaporkan laba yang melebihi ekspektasi, namun revisi turun terhadap proyeksi net interest income membuat sahamnya melemah lebih dari 5%. Saham JPMorgan Chase juga turun tipis meski mencetak hasil 2Q25 yang kuat dari sisi trading dan investment banking. Saham BlackRock anjlok hampir 6% setelah meleset dari target pendapatan kuartalan. Sebaliknya, Citigroup mencatat kinerja positif dan sahamnya naik lebih dari 3% setelah melampaui estimasi laba.
Di sisi lain, Pasar Asia Pasifik beragam pada perdagangan Selasa (15/7). Investor Asia Pasifik tampaknya mengabaikan tarif yang naik-turun dari Presiden AS Donald Trump dan mencermati beberapa rilis data ekonomi dari China. Selain itu, menanti laporan keuangan 2Q25 dari Wall Street, bahkan rilis data inflasi utama. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,55%, dan Topix menguat 0,09%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,41%, dan Kosdaq menguat 1,69%. Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia menguat 0,70%, Hang Seng Hong Kong bertambah 1,60%. Sedangkan di daratan China tercatat melemah, di tengah sejumlah rilis data dari China. Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2Q25, melampaui ekspektasi sebesar 5%. Sektor konsumsi, menjadi pendorong utama pertumbuhan domestik, menunjukkan perlambatan. Penjualan ritel pada bulan Juni hanya tumbuh 4,8% dibandingkan periode sama tahun lalu, menurun dari 6,4% pada bulan Mei dan berada di bawah proyeksi sebesar 5,4%. Penjualan di sektor catering, indikator belanja konsumen, hanya naik 0,9%. Di sisi lain, produksi industri meningkat 6,8% YoY, melampaui ekspektasi 5,7%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut, dalam riset Rabu (16/7), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi tes resistance kuat di 7150-7200, seiring dengan US turunkan tarif untuk Indonesia jadi 19% dari sebelumnya dikenakan tarif 32%. Dan investor menunggu pengumuman BI rate hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 7050-7100 dan Resist IHSG: 7150-7200.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BRMS, WIRG, KPIG, BKSL, PANI, dan BRIS.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BRMS, Spec Buy dengan area beli di 424-430, cutloss di bawah 420. Target dekat di 440-450.
WIRG, Spec Buy dengan area beli di 89-90, cutloss di bawah 88. Target dekat di 94-96.
KPIG, Spec Buy dengan area beli di 170, cutloss di bawah 168. Target dekat di 173-177.
BKSL, Buy on Weakness dengan area beli di 116-119, cutloss di bawah 114. Target dekat di 121-124.
PANI, Spec Buy dengan area beli di 14200-14525, cutloss di bawah 14100. Target dekat di 14700-15200.
BRIS, Spec Buy dengan area beli di 2690-2720, cutloss di bawah 2660. Target dekat di 2780-2850.

