ANALIS MARKET (11/7/2025): Ada Potensi Demand yang Stabil terhadap SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (10/7).  

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 4 basis poin (bps) ke level 6,16%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 3 bps ke level 6,56%.  

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 bps ke level 6,58%.  

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,54%-6,74%. 

Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp24,4 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp30,2 triliun.  

FR0104 dan PBS030 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,4 triliun dan Rp2,4 triliun.  

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp5,6 triliun. 

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,21%, bergerak dari level Rp16.258/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.224/US$ kemarin.  

Dari eksternal, US Department of Labor melaporkan bahwa Initial Jobless Claims AS untuk pekan yang berakhir 5 Juli tercatat sebesar 227 ribu.  

Angka tersebut lebih rendah dari minggu sebelumnya yang tercatat sebesar 233 ribu dan juga lebih rendah dari angka 235 ribu yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei Bloomberg. 

Indikator global menunjukkan sentimen cenderung tidak banyak berubah dibandingkan hari sebelumnya.  

Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun dan UST 10-tahun masing-masing meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 3,93% dan 4,35%.  

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 74bp.  

Dalam tujuh hari terakhir, level CDS 5-tahun Indonesia berada di rentang 74bp hingga 77bp.  

Level CDS saat ini relatif lebih rendah dibandingkan awal bulan April ketika pemerintah AS mengumumkan kebijakan tarif universal. 

Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi demand yang stabil terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0099, FR0096, FR0075, FR0106, sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (11/7).