Investor Ritel di Pasar Saham Bisa Tembus 7,5 Juta Orang, Mirae Asset Paparkan Beberapa Faktornya

foto: dok. Mirae Asset

Pasardana.id - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada akhir tahun ini.

Salah satu faktornya adalah maraknya inklusi investasi pasar modal yang didukung perkembangan teknologi informasi.

Hal itu disampaikan Head of Retail Business Support Mirae Asset Prisa Ngadianto, Kamis (15/5/2025). Menurut Prisa, pihaknya meyakini angka tersebut dapat tercapai seiring dengan kompetisi berkelanjutan serta edukasi terkait literasi investasi pasar modal yang aktif.

“Investor ritel pasar saham (di luar investor reksa dana dan obligasi) tercatat tumbuh dari 1,7 juta pada 2020 menjadi 4,38 juta per akhir 2024, sehingga secara konservatif kami memprediksi jumlahnya pada tahun ini dapat tumbuh hingga 7,5 juta investor atau bertambah lebih dari 1 juta investor,” ujar Prisa dalam Media Day: May 2025 by Mirae Asset.

Data otoritas bursa menunjukkan total jumlah investor pasar modal pada rentang 2020-2024 secara berturut-turut sebanyak 3,88 juta, 7,49 juta, 10,31 juta, 12,17 juta, dan 14,87 juta, dengan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) 30,82%.

Dari jumlah tersebut, jumlah investor ritel pasar saham (berdasarkan rekening C-BEST IDX) secara berturut-turut pada periode yang sama adalah 1,7 juta, 3,45 juta, 4,44 juta, 5,26 juta, dan 6,38 juta sehingga menghasilkan CAGR 30,36%.

Untuk investor pasar saham aktif, berturut-turut 750.000, 1,68 juta, 1,72 juta, 1,52 juta, dan 1,67 juta, sehingga membukukan pertumbuhan CAGR 17,33%.

Menurut Prisa, dua faktor positif utama yang selama ini mendorong pertumbuhan jumlah investor dan jumlah nasabah pasar saham aktif adalah kompetisi trading saham serta kegiatan promosi yang dapat memicu minat investasi dan transaksi dari pelaku pasar modal, terutama perusahaan efek.

Di sisi lain, lanjutnya, dua faktor yang dapat meningkatkan laju pertumbuhan angka investor pasar saham dan pasar modal adalah suplai emiten yang lebih berkualitas dan kegiatan edukasi inklusif yang aktif dari masing-masing perusahaan efek.

“Kami di Mirae Asset berkomitmen mengedukasi dan mendorong literasi baik secara offline, online, konvensional, dan melalui sosial media,” tutur Prisa.