ANALIS MARKET (20/3/2025): IHSG Berpotensi Sideways Cenderung Koreksi

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (19/3), IHSG ditutup naik 1.42%, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp965 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBNI, BBRI, BRIS dan ADRO.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street meningkat pada Rabu (19/3). Setelah The Fed mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuannya dan masih memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,92%, S&P 500 naik 1,08%, dan Nasdaq Composite menguat 1,41%. Bank sentral AS tetap mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25% - 4,5%, sesuai ekspektasi pasar. The Fed juga menegaskan rencananya untuk memangkas suku bunga sebanyak dua kali tahun ini. Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers usai pengumuman kebijakan mengatakan bahwa ekonomi AS tetap berada dalam kondisi kuat. "Secara keseluruhan, ekonomi telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir. Kondisi pasar tenaga kerja tetap solid, dan inflasi semakin mendekati target jangka panjang 2%, meskipun masih sedikit tinggi," kata Powell.   

Di sisi lain, Bursa Asia bervariasi pada Rabu (19/3), mengikuti penurunan Wall Street setelah aksi jual saham teknologi semakin meningkat. Di Jepang, Bank Sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5%. Mereka juga mencermati lebih lanjut dampak prospek kenaikan tarif AS terhadap perekonomian Jepang yang sangat bergantung pada ekspor. Indeks Nikkei 225 turun 0,05%, sedangkan indeks Topix menguat 0,45%. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,62%, sedangkan indeks Kosdaq melemah 0,96%. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 0,41%. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,12%, Shanghai Composite turun 0,10% dan Taiex Taiwan melemah 1,40%. Di domestik, Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 5,75%.  

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Kamis (20/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi sideways cenderung koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6200-6220 dan Resist IHSG: 6350-6380.”

Lebih lanjut disebutkan beberpaa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: WIFI, BBNI, SCMA, WIRG, MAPA, dan PANI.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

WIFI, Spec Buy dengan area beli di 1920, cutloss jika break di bawah 1900. Jika tidak break di bawah 1900, potensi naik ke 1970-2040 short term.

BBNI, Buy on Weakness dengan area beli di 4000-4150, cutloss jika break di bawah 4000. Jika tidak break di bawah 4000, potensi naik ke 4240-4300 short term.

SCMA, Spec Buy dengan area beli di 194-199, cutloss jika break di bawah 191. Jika tidak break di bawah 194, potensi naik ke 204-208 short term.

WIRG, Spec Buy dengan area beli di 91-92, cutloss jika break di bawah 90. Jika tidak break di bawah 91, potensi naik ke 95-97 short term.

MAPA, Spec Buy dengan area beli di 695, cutloss jika break di bawah 685. Jika tidak break di bawah 695, potensi naik ke 710-720 short term.

PANI, Spec Buy dengan area beli di 9150-9200, cutloss jika break di bawah 9100. Jika tidak break di bawah 9150, potensi naik ke 9300-9425 short term.