ANALIS MARKET (17/3/2025): IHSG Masih Berpotensi Koreksi
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (14/3), IHSG ditutup turun 1.98%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp1.44 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, PTRO, BMRI, BBNI dan BBRI.
Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street naik tajam pada Jumat (14/3). Setelah melemah sepanjang pekan akibat ketidakpastian kebijakan tarif pemerintahan Donald Trump. Dow Jones Industrial Average melonjak 1,65%, S&P 500 melesat 2,13% dan Nasdaq Composite meningkat 2,61%. Sementara itu, saham Nvidia naik lebih dari 5%, dan Tesla menguat hampir 4%. Saham Meta Platforms menguat sekitar 3%, diikuti oleh kenaikan pada Amazon dan Apple. Kenaikan pasar pada Jumat juga didorong oleh pernyataan Senator Chuck Schumer, pemimpin minoritas Senat dari Partai Demokrat, yang menyatakan tidak akan menghalangi rancangan undang-undang pendanaan pemerintah dari Partai Republik. Namun, data ekonomi terbaru menunjukkan kepercayaan konsumen AS terus melemah akibat ketidakpastian tarif. Indeks sentimen konsumen University of Michigan turun menjadi 57,9 pada Maret, lebih rendah dari perkiraan sebesar 63,2.
Di sisi lain, Bursa Asia Pasifik mayoritas naik pada Jumat (14/3), di tengah meningkatnya ancaman tarif Presiden AS Donald Trump. Sebelumnya, ketiga indeks benchmark di AS jatuh akibat rencana tarif Trump. Dalam tanda lain dari eskalasi perang dagang, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 200% pada semua produk alkohol yang berasal dari Uni Eropa (UE), sebagai balasan atas tarif 50% blok tersebut pada wiski. Trump mengatakan dirinya tidak akan mengubah pikirannya pada kelompok tarif yang lebih luas yang akan diterapkan pada 2 April 2025. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,52%. Di Jepang, Nikkei 225 menguat 0,72%, dan Topix naik 0,65%. Sedangkan, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,28%, sementara Kosdaq meningkat 1,59%. Sementara itu, indeks Hang Seng (HSI) Hong Kong menguat 2,12%, dan Shanghai Composite naik 1,81%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (17/3), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini masih berpotensi koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6340-6470 dan Resist IHSG: 6550-6600.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: PTRO, SMRA, AKRA, MSIN, HEAL, dan BRPT.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
PTRO, Buy on Weakness dengan area beli di 2850, cutloss jika break di bawah 2750. Jika tidak break di bawah 2750, potensi naik ke 2950-3000 short term.
SMRA, Buy if Break 396, dengan area jual di 408-416 short term. Jika belum break di atas 396, bisa antri di 386, cutloss di bawah 376.
AKRA, Spec Buy dengan area beli di 1140, cutloss jika break di bawah 1120. Jika tidak break di bawah 1120, potensi naik ke 1170-1200 short term.
MSIN, Buy on Weakness dengan area beli di 915-925, cutloss jika break di bawah 900. Jika tidak break di bawah 900, potensi naik ke 960-980 short term.
HEAL, Buy on Weakness dengan area beli di 1260-1280, cutloss jika break di bawah 1250. Jika tidak break di bawah 1250, potensi naik ke 1300-1315 short term.
BRPT, Spec Buy dengan area beli di 780, cutloss jika break di bawah 760. Jika tidak break di bawah 760, potensi naik ke 800-820 short term.

