ANALIS MARKET (11/2/2025): IHSG Berpotensi Teknikal Rebound

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (10/2), IHSG ditutup turun 1.4%, disertai dengan net sell asing sebesar Rp875 Miliar.

Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, GOTO, TLKM, CUAN, dan BREN.

Sementara itu, Indeks-indeks Wall Street menguat pada Senin (10/2). Hal itu ditopang kenaikan saham sektor teknologi di tengah ancaman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump. Dow Jones Industrial Average naik 167,01 poin atau 0,38% ditopang penguatan 4,8% saham McDonald’s. S&P 500 menguat 0,67%, dan Nasdaq Composite naik 0,98%. Trump mengumumkan rencana mengenakan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium. Namun, ia tidak menyebutkan kapan kebijakan ini akan berlaku dan juga berencana menerapkan tarif balasan terhadap negara yang mengenakan pajak tinggi pada impor AS. Kebijakan ini mengikuti tarif sebelumnya yang diberlakukan terhadap China. Saham sektor baja dan aluminium meningkat, dengan U.S. Steel naik 4,8%, Nucor menguat 5,6%, Cleveland-Cliffs melonjak hampir 18%, dan Alcoa bertambah 2,2%. Saham perusahaan chip juga mengalami kenaikan, seiring membaiknya sentimen pasar setelah aksi jual besar pada akhir Januari akibat kekhawatiran munculnya startup AI asal China, DeepSeek. Nvidia naik 2,9%, sementara Broadcom dan Micron masing-masing naik 4,5% dan 3,9%. Raksasa teknologi seperti Alphabet, Amazon, dan Microsoft juga ditutup menguat.

Di sisi lain, Bursa Asia cenderung turun pada perdagangan Senin (10/2). Indeks Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,04%, sedangkan Topix turun 0,15%. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,84%, Taiex Taiwan melemah 0,96%, Kospi Korea Selatan turun 0,03% dan ASX 200 Australia turun 0,34%. Sementara itu, FTSE Straits Times menguat 0,36% dan FTSE Malay turun 0,06%. Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa ia berencana untuk mengumumkan tarif menyeluruh sebesar 25% pada semua impor baja dan aluminium pada Senin waktu AS. Di sisi lain, peminjaman bank Jepang tumbuh sebesar 3% YoY pada Jan-25, turun sedikit dari 3,1% pada Des-25. Inflasi konsumen di China naik untuk pertama kalinya sejak Agustus 2024, didorong oleh pengeluaran lebih tinggi menjelang Tahun Baru Imlek. Sedangkan, IHK naik 0,7% MoM dan 0,5% YoY pada Jan-25, melampaui estimasi sebesar 0,4%. Sementara itu, indeks harga produsen turun 2,3% pada Jan-25.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (11/2), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Research Retail BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound setelah 4 hari berturut-turut koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6500-6570 dan Resist IHSG: 6750-6900.”

Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: BUMI, BRMS, PSAB, RAJA, BBRI, dan AADI.

Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;

BUMI, Spec Buy dengan area beli di 101, cutloss jika break di bawah 97. Jika tidak break di bawah 101, potensi naik ke 105-107 short term.

BRMS, Spec Buy dengan area beli di 352, cutloss jika break di bawah 350. Jika tidak break di bawah 352, potensi naik ke 370-380 short term.

PSAB, Spec Buy dengan area beli di 250, cutloss jika break di bawah 240. Jika tidak break di bawah 240, potensi naik ke 260-270 short term.

RAJA, Spec Buy dengan area beli di 3330, cutloss jika break di bawah 3100. Jika tidak break di bawah 3330, potensi naik ke 3600-3725 short term.

BBRI, Spec Buy dengan area beli di 3970, cutloss jika break di bawah 3930. Jika tidak break di bawah 3930, potensi naik ke 4040-4100 short term.

AADI, Spec Buy dengan area beli di 7975, cutloss jika break di bawah 7800. Jika tidak break di bawah 7975, potensi naik ke 8100-8300 short term.