ANALIS MARKET (17/2/2025): IHSG Masih Berpotensi Bergerak Sideways Cenderung Koreksi

Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (14/2), IHSG ditutup naik 0.38%, tapi masih disertai dengan net sell asing sebesar Rp1.05 Triliun.
Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBRI, BBCA, BMRI, MDKA, dan KLBF.
Sementara itu, Bursa Wall Street beragam pada Jumat (14/2). Indeks S&P 500 turun tipis 0,01%, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,37%. Sedangkan, Nasdaq Composite menguat 0,41%. Pasar saham AS mendapat sentimen dari imbal hasil dari obligasi pemerintah AS (US Treasury) yang menurun untuk hari kedua berturut-turut setelah data menunjukkan penjualan ritel AS turun lebih dari perkiraan pada Januari, turun 0,9% pada bulan lalu setelah kenaikan 0,7%. Imbal hasil US Treasury tenor acuan 10 tahun turun sekitar 7 bps. Nvidia naik 2,6%, sementara Apple juga naik 1,3%. Sedangkan saham Microsoft turun 0,5% dan Amazon melemah 0,7%. Trump menugaskan tim ekonominya pada hari Kamis (13/2), untuk menyusun rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS, meskipun arahan tersebut tidak termasuk mengenakan tarif baru. Di sisi lain, saham Airbnb melonjak 14% setelah perusahaan persewaan rumah liburan itu membukukan pendapatan kuartalan lebih tinggi. Saham DaVita turun 11% setelah perusahaan dialisis itu memproyeksikan laba tahunan di bawah perkiraan. Berkshire Hathaway milik Warren Buffett juga menjual sebagian sahamnya di perusahaan itu. Saham Applied Materials pun turun 8% setelah pembuat peralatan pembuat chip itu memperkirakan pendapatan kuartal kedua di bawah perkiraan.
Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat pekan lalu (14/2). Bursa saham Asia Pasifik mengikuti kenaikan Wall Street seiring Presiden AS Donald Trump menandatangani rencana timbal balik, namun tidak segera memberlakukan pungutan terhadapnya. Indeks ASX 200 Australia menguat 0,19%. Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,79% dan indeks Topix melemah 0,23%. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,31%, dan indeks Kosdaq meningkat 0,94%. Tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman di Korea Selatan mencapai 2,9% pada Januari, turun dari bulan lalu sebesar 3,7%. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melesat 3,69% dan CSI 300 China naik 0,87%. Sementara itu, tingkat inflasi India turun menjadi 4,31% YoY pada Januari 2025 dari bulan lalu sebesar 5,22%, di bawah perkiraan sebesar 4,6%. Selain itu, PDB Singapura naik 5% YoY pada 4Q24, melampaui perkiraan pertumbuhan 4,7%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (17/11), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Research Retail BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG hari ini masih berpotensi bergerak sideways cenderung koreksi. Diperkirakan Support IHSG: 6530-6550 dan Resist IHSG: 6700-6750.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi Trading Idea hari ini, yaitu: PSAB, RAJA, TPIA, MDKA, ERAA, dan ESSA.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
PSAB, Spec Buy dengan area beli di 270, cutloss jika break di bawah 262. Jika tidak break di bawah 270, potensi naik ke 280-286 short term.
RAJA, Buy if Break 3560, dengan area jual di 3630-3720 short term. Jika belum break di atas 3560, bisa coba antri beli di range 3400-3480, cut di bawah 3400.
TPIA, Spec Buy dengan area beli di 6950, cutloss jika break di bawah 6900. Jika tidak break di bawah 6950, potensi naik ke 7025-7100 short term.
MDKA, Spec Buy dengan area beli di 1650, cutloss jika break di bawah 1635. Jika tidak break di bawah 1650, potensi naik ke 1670-1690 short term.
ERAA, Spec Buy dengan area beli di 310, cutloss jika break di bawah 308. Jika tidak break di bawah 308, potensi naik ke 316-320 short term.
ESSA, Spec Buy dengan area beli di 805, cutloss jika break di bawah 800. Jika tidak break di bawah 800, potensi naik ke 825-850 short term.