Menteri PU Pastikan Infrastruktur Layanan Air Bersih di Aceh Tamiang Kembali Normal
Pasardana.id – Pemerintah terus berupaya memulihkan layanan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang pascabencana banjir bandang di Provinsi Aceh.
Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/12), Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengatakan, salah satu infrastruktur penyediaan air bersih yang telah kembali berfungsi adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK Rantau.
“Air bersih merupakan kebutuhan utama masyarakat. Kementerian PU berkomitmen memastikan layanan air bersih tetap tersedia agar aktivitas masyarakat Aceh Tamiang dapat kembali berjalan normal, sekaligus mendukung upaya pemulihan kesehatan dan lingkungan,” sebut Dody.
Ia menjelaskan, SPAM IKK Rantau merupakan salah satu SPAM prioritas di Kabupaten Aceh Tamiang dengan kapasitas eksisting 40 liter per detik dan melayani masyarakat di Kecamatan Rantau dan sekitarnya.
Saat bencana terjadi, sejumlah komponen SPAM Rantau terdampak, antara lain tanggul di sekitar kompleks Instalasi Pengolahan Air (IPA), bangunan intake, reservoir, serta sistem pompa dan panel listrik.
Identifikasi pun segera dilakukan terhadap infrastruktur terdampak pascabencana.
Kementerian PU melalui Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Aceh bergerak cepat melakukan pembersihan akses menuju lokasi SPAM.
Selain itu, dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap pompa intake, panel listrik, serta pompa dosing sehingga instalasi dapat kembali dioperasikan secara bertahap.
Kepala BPBPK Aceh pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, Tommy Permadhi, menyampaikan rasa syukur atas berfungsinya kembali SPAM Rantau setelah dilakukan penanganan dalam dua pekan terakhir.
“Alhamdulillah, IPA di Rantau, Aceh Tamiang, sudah kembali berfungsi. Saat ini SPAM Rantau telah beroperasi dan dapat kembali melayani kebutuhan air bersih masyarakat,” ujar Tommy.
Ditambahkan Tommy, selain mengaktifkan kembali SPAM Rantau, Kementerian PU juga menyiapkan langkah lanjutan berupa rehabilitas rekonstruksi infrastruktur air minum.
Upaya tersebut mencakup perbaikan bangunan intake, IPA, reservoir, serta peningkatan keandalan sistem distribusi.
Tommy bilang, langkah tersebut dilakukan agar layanan air minum ke depan lebih tangguh terhadap risiko bencana.
“Kementerian PU akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan keberlanjutan layanan air minum, sekaligus mempercepat pemulihan kualitas layanan air bersih bagi masyarakat Aceh Tamiang,” ujar dia.

