Pertamina Bakal Gelar Operasi Pasar Demi Tekan Lonjakan Harga Gas Elpiji di Aceh

Foto : istimewa

Pasardana.id – Setelah bencana banjir dan longsor melanda wilayah Aceh, harga gas elpiji di wilayah tersebut mengalami lonjakan harga.

Sebut saja di Kabupaten Nagam Raya, Provinsi Aceh.

Warga mengeluhkan mahalnya harga gas elpiji, baik itu gas 3kg hingga 12kg.

Dari data yang berhasil dirangkum, di Nagam Raya harga tabung gas elpiji ini bisa mencapai Rp 40.000 per tabung (dari HET sekitar Rp 18.000-Rp 20.000) pascabencana banjir.

Sedangkan untuk gas pink, dijual dengan harga Rp150.000 bahkan tabung gas yang 12kg di pangkalan seharga Rp240.000.

Terkait dengan kondisi tersebut, PT Pertamina Patra Niaga berinisiatif untuk melakukan operasi pasar demi menekan lonjakan harga elpiji di Aceh.

Mars Ega Legowo Putra selaku Direktur Utama Pertamina Patra Niaga mengatakan, operasi pasar akan dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda).

Diharapkan, dengan adanya operasi pasar ini bisa menstabilkan harga dan mencegah praktik spekulasi di tengah situasi darurat.

"Kami bersama Pemda nanti akan membuat operasi pasar. Nah, dengan operasi pasar ini akan menekan spekulan-spekulan yang nanti akan mengambil kesempatan dalam kesempitan," ujarnya di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (15/12).

Menurut dia, penjualan elpiji saat operasi pasar akan dilakukan secara terlokalisasi dan terkontrol.

Pihaknya, dalam hal ini Pertamina, akan memprioritaskan penyaluran elpiji untuk memenuhi kebutuhan dapur-dapur umum terlebih dahulu.

Ega menjelaskan, distribusi elpiji di Aceh memang terganggu pascabencana sebab banyak akses yang terputus.

Akibatnya, kekurangan pasokan terjadi di beberapa wilayah seperti Banda Aceh, Bireun, Pidie, dan sebagian wilayah Meulaboh atau Aceh Barat Daya.

Sehingga untuk mengatasi kondisi tersebut, Pertamina telah berupaya menyalurkan elpiji ke wilayah terdampak dengan berbagai moda transportasi, seperti menggunakan jalur laut, meski dalam prosesnya memakan waktu pengiriman yang lebih lama.

"Kami saat ini mengoperasikan dua kapal roro yang mengambil rute Lhokseumawe ke Banda Aceh. Dan kami akan tambahkan satu kapal lagi juga, ada tiga kapal roro yang akan memasok elpiji dari Lhokseumawe ke Banda Aceh. Mudah-mudahan ini bisa menambah pasokan ke Banda Aceh," jelas dia.

Pertamina Patra Niaga juga memberangkatkan lima truk tangki elpiji (skid tank) dari Dumai dan Jawa Barat menuju ke Lhokseumawe.

Hal ini dimaksudkan untuk menambah pasokan ke Banda Aceh.

Ega pun meminta kepada seluruh warga Aceh untuk tetap bersabar menunggu karena upaya penyaluran gas elpiji terus dilakukan.

"Jadi, kami mengimbau berharap kepada masyarakat di Banda Aceh dan sekitarnya untuk sedikit bersabar," tukasnya.