OJK Gelar Kuliah Umum di Universitas Negeri Yogyakarta: Tegaskan Pentingnya Nilai Integritas Bagi Generasi Muda

foto : dok. OJK

Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperkuat tata kelola sebagai nilai integritas yang menjadi fondasi utama dalam menjaga stabilitas sektor jasa keuangan, serta mewujudkan ekosistem sektor jasa keuangan yang bersih, transparan, dan akuntabel.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Audit merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Wattimena dalam sambutannya pada kegiatan kuliah umum dengan tema “Generasi Muda dan Good Governance: Fondasi Sektor Jasa Keuangan yang Bersih dan Akuntabel”, sebagai bagian dari kegiatan OJK dalam memperingati Hari Anti-Korupsi Sedunia (Hakordia) 2025 yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta, Rabu (10/12).

Dalam kesempatan itu, Sophia memaparkan bahwa tantangan risiko kecurangan (fraud) di sektor keuangan terus berkembang seiring kemajuan teknologi.

Oleh karena itu, OJK terus memperkuat sistem pertahanan internal melalui penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) standar ISO 37001 dan strategi anti-fraud yang bertumpu pada empat pilar: Asesmen, Pencegahan, Deteksi, dan Respons.

Lebih lanjut Sophia menegaskan, bahwa besarnya kewenangan dan amanah OJK dalam mengawasi sektor jasa keuangan membuat integritas menjadi prinsip yang wajib dijaga oleh seluruh insan OJK.

Integritas, menurutnya, bukan hanya soal kepatuhan administratif, tetapi fondasi tata kelola yang harus dijalankan secara konsisten.

“Jadi tadi ya kawan-kawan, karena kewenangannya OJK itu gede banget, makanya integritas itu merupakan sangat penting untuk kita kedepankan,” ujar Sophia, seperti dilansir dalam siaran pers, Rabu (10/12).

Ia juga mengajak mahasiswa di Yogyakarta untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi agen perubahan dengan memulai menolak perilaku koruptif dari hal-hal kecil di lingkungan kampus, seperti tidak menyontek, tidak memanipulasi proposal kegiatan, hingga berani melaporkan pelanggaran pegawai OJK melalui saluran Whistleblowing System (WBS) yang tersedia.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan UNY Lantip Diat Prasojo, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan kuliah umum oleh OJK untuk meningkatkan wawasan mahasiswa terkait OJK selaku regulator sektor jasa keuangan.

Ia berharap, dari kuliah umum ini mahasiswa dapat memahami pentingnya tata kelola sebagai bagian nilai-nilai integritas, serta bijak dalam memahami risiko dari produk jasa keuangan ilegal.

Kegiatan kuliah umum dilaksanakan secara hybrid dengan diikuti oleh ratusan mahasiswa dan dosen UNY secara fisik, serta ratusan mahasiswa dan dosen dari berbagai universitas dan perguruan tinggi dari berbagai wilayah di Indonesia secara daring.

Kuliah umum juga turut dihadiri oleh Deputi Komisioner Audit Internal, Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas OJK Djonieri, Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Hidayat Prabowo, Kepala Departemen Penegakan Integritas dan Audit Khusus OJK, Siswani Wisudati, Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, serta Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY Sudirman beserta jajaran.

Melalui kegiatan kuliah umum ini, OJK berharap dapat mencetak mahasiswa sebagai duta-duta integritas yang akan membawa semangat anti-korupsi saat terjun ke dunia profesional nantinya, dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang bebas dari korupsi.