ANALIS MARKET (04/11/2025): IHSG Berpotensi Melanjutkan Kenaikan
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin (03/11) ditutup naik 1.36%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp1 Triliun.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, PTRO, BBRI, TLKM dan ASII.
Sementara itu, Indeks-indeks saham Wall Street mayoritas ditutup menguat pada perdagangan Senin (3/11). Penguatan tersebut ditopang meningkatnya minat investor terhadap saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI), menyusul sejumlah kesepakatan besar di sektor teknologi. Indeks Nasdaq naik 0,46%, S&P 500 mengguat 0,17%. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average melemah 0,48%. Salah satu pendorong utama kenaikan pasar adalah Amazon, yang melesat 4% setelah perusahaan menandatangani kesepakatan senilai US$ 38 miliar dengan OpenAI. Kerja sama tersebut akan memanfaatkan ratusan ribu unit chip grafis (GPU) buatan Nvidia untuk memperkuat infrastruktur AI Amazon. Kabar tersebut turut mendorong reli saham emiten semikonduktor. Saham Micron Technology naik 5%, Nvidia menguat 2%, dan ETF VanEck Semiconductor (SMH) bertambah 1%. Lonjakan tertinggi terjadi pada Iren, perusahaan pusat data asal Australia, yang melesat 13% usai meneken kontrak jangka panjang senilai US$ 9,7 miliar dengan Microsoft untuk penyediaan GPU Nvidia GB300. Nvidia juga mendapat tambahan sentimen positif setelah Microsoft mengumumkan telah memperoleh izin ekspor dari pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengirim chip Nvidia ke Uni Emirat Arab (UEA). Nvidia menargetkan total investasi di UEA mencapai US$ 15,2 miliar hingga 2029.
Di sisi lain, Bursa saham Asia Pasifik naik pada perdagangan Senin (3/11). Pergerakan tersebut terjadi usai wall street mencatat kenaikan pada Jumat pekan lalu. Sementara itu, investor di Asia akan mencermati data aktivitas manufaktur China pada awal pekan ini. Seiring RatingDog yang akan merilis indeks manajer pembelian untuk bulan Oktober. Ekspektasi angka tersebut mencapai 50,9 sedikit lebih rendah dari 51,2 pada bulan September. Data PMI resmi dari Biro Statistik Nasional menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China pada Oktober menyusut ke level terendah dalam enam bulan, yaitu di angka 49,0. Indeks Hang Seng naik 0,97%. Di Korea Selatan, indeks Kospi melesat 2,78% dan Kosdaq bertambah 1,57%. Sementara itu, indeks ASX 200 Australia menguat 0,15%. Bank sentral Australia memulai rapat kebijakan moneter dalam dua hari, yang memperkirakan Bank Sentral Australia akan menahan kebijakan moneternya setelah data inflasi 3Q25 menunjukkan angka lebih tinggi dari perkiraan. Di sisi lain, bursa saham Jepang libur.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (04/11), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8230-8250 dan Resist IHSG: 8300-8320.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BBCA, BUVA, ADRO, TOBA, WIFI, dan BREN.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BBCA, Spec Buy dengan area beli di 8600-8650, cutloss di bawah 8525. Target dekat di 8775-8875.
BUVA, Spec Buy dengan area beli di 750-760, cutloss di bawah 740. Target dekat di 790-820.
ADRO, Spec Buy dengan area beli di 1920-1940, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 1960-1980.
TOBA, Buy on Weakness dengan area beli di 740-780, cutloss di bawah 720. Target dekat di 800-840.
WIFI, Spec Buy dengan area beli di 3110-3130, cutloss di bawah 3070. Target dekat di 3170-3240.
BREN, Spec Buy dengan area beli di 9225-9275, cutloss di bawah 9200. Target dekat di 9325-9400.
Disclaimer On

