Perkuat Angkutan Barang, KAI Datangkan 14 Lokomotif dari AS
Pasardana.id – Sebanyak 14 lokomotif CC 205 baru telah tiba dan diterima langsung oleh PT KAI di Pelabuhan Panjang, Lampung pada Selasa (18/11) lalu.
Executive Vice President Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, dalam keterangannya pada Kamis (20/11) mengatakan, penambahan belasan lokomotif asal Amerika Serikat (AS) itu merupakan bagian dari pengadaan 54 unit lokomotif untuk layanan angkutan barang, tujuannya untuk meningkatkan kapasitas angkutan komoditas batu bara di Sumatra.
“Angkutan batu bara melalui rel memastikan pasokan energi Jawa dan Bali tetap terjaga, menopang layanan kesehatan, pendidikan, industri, dan pelayanan publik. Penguatan sarana ini menegaskan komitmen KAI untuk menjaga kehidupan masyarakat tetap bergerak dan mendukung kemajuan Indonesia,” ungkap Agus.
Sementara itu, Vice President Public Relations KAI, Anne Purba menjelaskan, hal ini menjadi salah satu prioritas strategis KAI di wilayah Sumatra.
Menurutnya, satu rangkaian kereta api dengan 61 gerbong dapat menggantikan 120 unit truk kontainer.
"Satu rangkaian KA batu bara dengan 61 gerbong (3.050 ton) setara dengan perpindahan 120 truk kontainer ukuran 40 kaki. Emisi karbon per perjalanan mencapai 10.766 kg CO2, jauh lebih rendah dibanding 65.645 kg CO2 yang dihasilkan 120 truk kontainer," kata Anne.
Sebagai infomasi, KAI mencatat volume angkutan barang hingga Oktober 2025 telah mencapai sebanyak 57,5 juta ton.
Komoditas batu bara menjadi kontributor terbesar dengan porsi 83 persen dari total volume angkutan.
Kelancaran distribusi batu bara tersebut berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan energi untuk pembangkit listrik.
Pasokan energi dari Sumatra mengalir untuk melayani kebutuhan pembangkit listrik di wilayah Jawa-Bali.
Langkah ini turut mendukung kebijakan pemerintah terkait penghapusan truk ODOL yang ditargetkan pada 2026.
Seluruh lokomotif KAI juga telah menggunakan bahan bakar Biosolar B40 sejak awal tahun 2025.
Dalam rencana jangka panjang, KAI menargetkan adanya pertumbuhan angkutan barang sebesar 15 persen pada 2029.
Perseroan juga mengembangkan beberapa infrastruktur logistik strategis untuk mendukung pencapaian target jangka panjang tersebut.

