Dianggap Merusak Industri Tekstil Dalam Negeri, Presiden Ingin Keran Impor Thrifting Ditutup

Foto : istimewa

Pasardana.id – Pemerintah dengan tegas melarang bisnis pakaian thrifting di Tanah Air. Belakangan ini, kegiatan importasi pakaian bekas tersebut juga tengah digencarkan.

Tak tinggal diam, Presiden Prabowo Subianto pun telah memerintahkan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan menteri terkait untuk menutup keran impor thrifting ini.

“Keran impor yang oleh Presiden perintahkan kepada Menteri Perdagangan, Menteri Keuangan kemudian yang terkait untuk segera mengambil langkah-langkah cepat agar keran impor itu tidak dibuka,” ungkap Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, di Jakarta, pada Kamis (20/11).

Menteri yang akrab disapa alias Cak Imin, mengatakan bahwa sejumlah menteri telah mengikuti rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, termasuk Purbaya guna mengatasi persoalan thrifting.

Dimana salah satu keputusannya adalah mengalihkan usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) yang menjual pakaian bekas ini ke produk lokal.

Cak Imin menyebut, Menteri UMKM akan memberikan jalan keluar bagi pedagang yang sudah menggeluti bisnis thrifting.

“Misalnya, dengan pemberian akses permodalan untuk menjual barang lain selain thrifting,” ucapnya.

Hanya saja, meski keberadaan bisnis thrifting ini dinilai merusak industri tekstil dalam negeri, namun sejumlah pihak masih mengkritiknya. Termasuk para pedagang thriftig itu sendiri, seperti yang ada di Tanah Abang.

"Sebenarnya bukan thrifting yang membunuh UMKM, tapi lebih kepada pakaian-pakaian impor China yang hampir menguasai kurang lebih 80 persen pangsa pasar di Indonesia. Jadi bukan thrifting, Pak, yang sebenarnya merusak UMKM itu," kata pedagang thrifting Pasar Senen, Rifai Silalahi beberapa waktu lalu.