Antisipasi Over Stock, Bulog Buka Peluang Buat Ekspor Beras
Pasardana.id – Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menginformasikan bahwa stok beras di gudang Bulog sudah mencapai 3,8 juta ton per 20 November 2025.
Ia memprediksi, hingga akhir tahun ini, stok beras yang tersisa ada di angka 3,2 juta ton.
Atas dasar itulah, peluang untuk melakukan ekspor beras makin terbuka lebar.
Alasannya, sudah jelas yaitu untuk mengatasi over stock atau kelebihan beras di gudang Bulog ini.
“Sekarang stok yang ada di udang kami ini sekarang sudah 3,8. Reduksi kami ini akan habis sekitar 3,2 di akhir Desember nanti. Sedangkan 3,2 ini kan perlu ada nanti penyerapan baru sekitar bulan Februari, Maret, April, Mei ini kan puncak panen,” ungkapnya kepada awak media, di Jakarta, Kamis (20/11).
Hanya saja, Bulog saat ini masih memiliki keterbatasan untuk penyimpanan beras-beras ini.
Kata Rizal, gudang yang dimiliki Bulog mencapai 1.500 unit di seluruh Indonesia.
Dia bilang, jumlah tersebut ternyata belum cukup untuk menampung jumlah panen yang ada.
Apalagi, produksi beras tahun ini diprediksi naik 4,1 juta ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Karena kondisi inilah, yang membuat Bulog kembali akan membangun 100 unit gudang baru.
Nantinya, dari 100 unit gudang tersebut pada tahap awal akan dibangun sebanyak 50 unit di lahan milik Bulog.
“Sesuai dengan amanat Presiden, kita akan membangun gudang secepatnya. Harapannya di bulan Maret nanti sudah jadi dan bisa masuk. Hasil panen di panen raya itu sudah bisa masuk ke gudang baru,” ucapnya.
“Target awal kami itu sekitar 50 gudang dulu yang prioritas utama. Karena yang 50 gudang ini ada di lahan yang sudah existing milik Bulog,” sambungnya.
Selain membangun gudang, Rizal bilang, Bulog juga membuka opsi untuk melakukan ekspor beras sebagai upaya mengatasi kelebihan stok beras di gudang.
“Gimana supaya berputar beras itu, maka kita upayakan nanti kami cari-cari ruang dan sebagainya peluang-peluang tersebut. Kalau memang bisa ada peluang ekspor, kita ekspor beras tersebut,” kata Rizal.
Lebih lanjut Rizal bilang, tujuan ekspor ini salah satunya akan menyasar negara-negara yang membutuhkan bantuan seperti Palestina.
“Kita mungkin bisa berbagi dengan negara-negara sahabat-sahabat kita yang sedang kesulitan dan yang seperti berada di Palestina,” tukas dia.

