Pastikan Pasokan Energi Nasional Aman, PIS Angkut 143 Juta Kiloliter Produk Minyak dan Gas
Pasardana.id - PT Pertamina International Shipping (PIS) mengangkut sebanyak 143 juta kiloliter produk minyak, gas dan berbagai kargo strategis.
Pengangkutan ini terhitung selama periode Januari hingga Oktober 2025, guna memastikan pasokan energi dalam negeri tetap aman dan terjaga.
Direktur Utama PIS, Surya Tri Harto dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Jakarta, Senin, (17/11) mengatakan, pihaknya sebagai Integrated Marine Logistics memiliki misi melaksanakan distribusi dan suplai logistik secara terintegrasi terutama untuk domestik.
"Sampai dengan Oktober tahun 2025, kami sudah mengangkut 143 juta setara kiloliter dari produk baik minyak maupun gas dan kargo lainnya. Cita-cita kami memang menjadi perusahaan logistik maritim domestik yang secara selektif juga beroperasi secara global yang mengutamakan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi," ujarnya, seperti dilansir Antara.
Surya mengatakan, strategi utama perusahaan meliputi penguatan distribusi energi domestik, ekspansi selektif berbasis kompetensi, pengembangan layanan maritim, serta kesiapan menghadapi transisi energi melalui penerapan model bisnis hijau yang berkelanjutan.
Adapun arah strategi ini didukung dengan kepemilikan 108 kapal, namun mengoperasikan lebih dari 300 armada di lapangan, melayani lebih dari 90 rute domestik dan lebih dari 60 jalur internasional secara konsisten.
"Seperti disampaikan tadi kami secara selektif juga keluar dari segmen oil and gas walaupun secara selektif. Dan juga keluar dari segmen domestik Indonesia secara selektif," terang Surya.
Perusahaan juga memastikan kepatuhan terhadap ketentuan Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO), sebagai bagian dari upaya membangun industri yang kuat di dalam negeri sekaligus memenuhi standar internasional.
Selain itu, United States Coast Guard, Marine Pollution (MARPOL), Safety of Life at Sea (SOLAS), International Ship and Port Facility Security (ISPS), Safety Management Certificate (SMC) dan Maritime Labour Convention (MLC).
Menurut Surya, sejak 2024, perusahaan sudah menambah 16 armada baru.
Baik untuk pengganti armada yang lama maupun yang akan digunakan untuk melayani pertumbuhan kargo yang ada di domestik maupun internasional.
"Sebagai informasi, bahwa pada tahun lalu total kami mengangkut 161 juta kiloliter kargo. Prognosa kami tahun (2025) ini adalah 172 juta kiloliter kargo yang akan kami angkut," katanya.
Diketahui, PIS juga memperluas pasar noncaptive secara selektif dengan memanfaatkan jaringan kantor di Singapura, Dubai, dan London untuk memperkuat jangkauan global serta mendekatkan layanan kepada pelanggan dan institusi keuangan internasional.
Selain itu, ia mengatakan, PIS terus mengembangkan bisnis di luar kargo inti minyak dan gas dengan memanfaatkan kapabilitas sumber daya manusia dan organisasi, namun tetap memprioritaskan ketahanan serta ketersediaan energi nasional sebagai mandat utama perusahaan.
"Langkah go beyond PIS tercermin melalui pengoperasian dua kapal gas di rute internasional serta pemanfaatan kantor regional di Asia Pasifik yang mempercepat pelayanan dan respons pasar lintas zona waktu global," ujar dia.
Ditambahkan, Kapal VLGC (Very Large Gas Carrier) milik Pertamina yang bernama Gas Walio bahkan telah mengangkut amonia untuk memenuhi permintaan internasional, menunjukkan kompatibilitas armada sekaligus memperkuat posisi PIS dalam ekosistem energi global yang semakin terintegrasi tanpa batas geografis.
"Kapal VLGC Pertamina Gas Walio itu juga mengangkut amonia, karena kapal amonia dan gas itu bisa kompatibel untuk pergantian diangkut produknya," tukas Surya.

