Prioritaskan Perbaikan Armada, GIAA Tunda Pesanan 3 Pesawat Baru
Pasardana.id - Direktur Utama Garuda Indonesia (IDX: GIAA), Glenny H Kairupan menyampaikan bahwa perusahaan tengah memprioritaskan perbaikan armada yang ada sebelum kembali melakukan ekspansi.
Untuk itu, pihaknya memutuskan untuk menunda pemesanan tiga pesawat baru yang sebelumnya direncanakan masuk dalam penambahan armada.
Glenny dalam konferensi pers di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Kamis (13/11), mangatakan satu pesawat pesawat tetap diproses karena sudah dibayarkan uang muka, sementara tiga lainnya ditunda agar fokus penyehatan tidak terganggu.
"Jadi memang yang terakhir ada pesanan MoU (nota kesepahaman) sudah empat pesawat. Tapi yang baru dapat DP (down payment) itu baru satu pesawat. Yang tiga itu kita tunda dulu, kita postpone dulu. Karena kita prioritaskan untuk perbaikan dulu," ucapnya.
Penundaan ini, tambah Glenny, sejalan dengan arah pemulihan yang diberikan pemerintah dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia sebagai investor.
Upaya penyelamatan Garuda disebut harus dimulai dari penyelesaian berbagai permasalahan operasional yang menumpuk.
Glenny berharap dalam dua tahun ke depan Garuda bisa kembali sehat dan beroperasi sesuai visi awal pendirian perusahaan.
Sebagai informasi, Garuda Indonesiasi belakangan ini dikabarkan membatalkan sebagian besar rencana penambahan sekitar 20 pesawat.
Dengan informasi awal menyebut hanya satu-dua unit yang tetap akan datang karena sudah dibayarkan DP.
Sisanya masih dalam tahap LOI sehingga dapat ditunda tanpa pinalti finansial.
Isu ini muncul di tengah revisi nilai penyertaan modal Danantara yang turun menjadi Rp23,67 triliun.
Penyesuaian ini membuat penggunaan dana berubah dan sudah tidak lagi memasukkan ekspansi armada sebagai prioritas.
Sebagian besar dana kini dialokasikan ke likuiditas, operasional, dan perawatan pesawat, termasuk untuk mendukung kondisi keuangan Citilink yang masih tertekan.

