ANALIS MARKET (10/11/2025): IHSG Berpotensi Melanjutkan Kenaikan
Pasardana.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (07/11), IHSG ditutup naik 0.69%, disertai dengan net buy asing sebesar Rp876 Miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BREN, BBNI, ASII dan BMRI.
Sementara itu, Bursa Wall Street ditutup bervariasi pada akhir pekan lalu, Jumat (7/11). Dow Jones Industrial Average naik 0,16%, S&P 500 menguat 0,13%, sedangkan Nasdaq Composite turun 0,21%. Ketiga indeks melemah sejak penutupan Jumat lalu, dengan Nasdaq mencatat penurunan di tengah meningkatnya kekhawatiran atas valuasi saham momentum terkait kecerdasan buatan (AI) yang terlalu tinggi. Di sisi lain, kekhawatiran tersebut akibat penutupan pemerintah terlihat jelas dalam survei awal Universitas Michigan mengenai Sentimen Konsumen bulan November. Sentimen secara keseluruhan telah menurun 29,9% sejak Nov-24, ketika Presiden AS Donald Trump terpilih untuk masa jabatan keduanya di Gedung Putih. Di bidang perdagangan, Beijing telah mulai menciptakan program lisensi logam tanah jarang baru yang dapat mempercepat pengiriman namun kemungkinan besar akan gagal memenuhi harapan Washington untuk pencabutan pembatasan sepenuhnya.
Di sisi lain, Bursa Asia turun pada perdagangan Jumat pekan lalu (7/11). Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,19% dan Topix turun 0,44%. Sejalan, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,92%, indeks Taiex Taiwan turun 0,89%, indeks ASX 200 Australia melemah 0,66%. Sementara itu di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,81% dan Kosdaq menurun 2,38% merupakan pelemahan tertinggi di kawasan tersebut. Sedangkan, FTSE Straits Times malah menguat 0,16% dan FTSE Malay KLCI naik tipis 0,01%. Saham-saham terkait AI turut menekan indeks seperti saham SoftBank yang turun hampir 7%, produsen peralatan pengujian semikonduktor, Advantest, juga turun lebih dari 5%, dan saham produsen chip, Renesas Electronics turun 4%, dan saham Tokyo Electron produsen peralatan produksi chip turun 1,35%. Di sisi lain, surplus perdagangan China mencapai USD 90,07 miliar pada bulan Oktober, lebih rendah dari ekspektasi sebesar USD 95,6 miliar dan di bawah USD 95,72 miliar yang tercatat pada bulan sama tahun lalu. Hal tersebut menandai surplus perdagangan terkecil sejak Februari, karena ekspor turun secara tak terduga sementara impor naik. Ekspor turun 1,1% YoY, melampaui perkiraan untuk kenaikan 3%.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Senin (10/11), Fanny Suherman, CFP selaku Head of Retail Research BNI Sekuritas menyebutkan, “IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan hari ini. Diperkirakan Support IHSG: 8320-8350 dan Resist IHSG: 8420-8470.”
Selanjutnya disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan Trading Idea hari ini, yaitu: BUMI, INET, MINA, BRPT, WIRG, WIIM.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
BUMI, Spec Buy dengan area beli di 140-141, cutloss di bawah 138. Target dekat di 143-146.
INET, Spec Buy dengan area beli di 314-318, cutloss di bawah 312. Target dekat di 324-328.
MINA, Spec Buy dengan area beli di 180-182, cutloss di bawah 176. Target dekat di 186-189.
BRPT, Spec Buy dengan area beli di 3570-3590, cutloss di bawah 3540. Target dekat di 3620-3680.
WIRG, Spec Buy dengan area beli di 106-107, cutloss di bawah 104. Target dekat di 110-114.
WIIM, Spec Buy dengan area beli di 1395, cutloss di bawah 1380. Target dekat di 1415-1435.

