Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk Umumkan Rencana Right Issue Penerbitan 1.330.000.000 Saham Baru
Pasardana.id - PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (IDX: RISE) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material sehubungan dengan Rencana Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I) (Right Issue).
Dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (21/10) disebutkan, Perseroan bermaksud untuk melakukan PMHMETD I melalui penerbitan sebanyak-banyaknya 1.330.000.000 (Satu miliar tiga ratus tiga puluh juta) saham Perseroan dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham.
Saham baru tersebut akan diterbitkan dari saham portepel Perseroan dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan BEI No. I-A.
Saham baru tersebut memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham Perseroan lainnya yang telah dikeluarkan sebelumnya oleh Perseroan.
Herliani Prayogo selaku Corporate Secretary RISE menyampaikan, Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PMHMETD I ini, setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMHMETD I, untuk:
-Rencana pengembangan usaha Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak dan/atau perusahaan asosiasi, untuk pengembangan atas lahan-lahan strategis seperti proyek Tanrise City di di Bandung, Tanrise City di Sidoarjo, Kawasan Industri di Banjarbaru, Kalimantan dan Kawasan Resor Taman Dayu; dan/atau
-Modal kerja Perseroan dan/atau entitas anak; dan/atau
-Untuk pelunasan sebagian atau seluruh pinjaman bank Perseroan.
Adapun PMHMETD I ini akan dilaksanakan setelah diperolehnya: (i) Persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB; dan (ii) Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pernyataan pendaftaran Perseroan sehubungan dengan PMHMETD I.
“Perseroan bermaksud untuk meminta persetujuan kepada para pemegang saham Perseroan atas rencana PMHMETD I dalam RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 27 November 2025,” tandas Herliani Prayogo.

