Surge Berpotensi Menang Lelang Frekuensi 1.4 GHz, Saham WIFI Bisa Bentuk Level Resistance Baru

foto: istimewa

Pasardana.id - Peta persaingan internet bakal segera berubah setelah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) secara resmi telah menyelesaikan proses lelang spektrum frekuensi 1.4 GHz.

Lelang itu membuka peluang bagi penetrasi internet dengan harga terjangkau.

Menurut Pengamat Pasar Modal dan Founder Entry Exit Investment, Indrawijaya Rangkuti, fokus utama pemanfaatan frekuensi ini bukanlah untuk adu kecepatan, melainkan untuk pemerataan dan keterjangkauan.

Khususnya melalui teknologi Fixed Wireless Access (FWA).

Indra menjelaskan, teknologi itu memungkinkan operator menyediakan layanan internet rumahan nirkabel yang menjadi alternatif hemat biaya dibandingkan fiber optik.

Indra menilai salah satu pihak yang paling menarik untuk diperhatikan adalah PT Solusi Sinergi Digital Tbk (IDX: WIFI) atau Surge berpotensi menjadi pemenang regional I, sehingga bisa melakukan ekspansi bisnis yang lebih luas, jika benar Surge memenangkan lelang spektrum frekuensi 1.4 GHz ini bisa menjadi katalis untuk pergerakan sahamnya.

"Saham WIFI akan bergerak pada level Rp3.210 sebagai important support, lalu level Rp3.500 menjadi minor support dan Rp4.420 jadi resistance 1, lalu level Rp4.700 akan menjadi resistance 2. Serta level Rp5.175 sangat berpotensi menjadi target 2025, mengingat sudah beberapa kali all time high, dan juga berdasarkan kalkulasi dari metode entry exit," pungkas Indra.

Berdasarkan analisis pasar, pembagian tiga regional dalam lelang ini menyoroti satu wilayah sebagai "hadiah utama" dengan potensi serapan pasar yang luar biasa.

Secara rinci, Wilayah Regional 1, yang mencakup seluruh Pulau Jawa, Papua, dan Maluku, diproyeksikan menjadi pusat pertumbuhan utama.

Dengan populasi mendekati 170 juta jiwa, wilayah ini memegang potensi serapan pasar untuk internet terjangkau hingga 70%.

Potensi ini didorong oleh konsentrasi populasi segmen menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap harga, ledakan ekonomi digital di kalangan UMKM dan pekerja gig, serta kebutuhan mendesak untuk pendidikan jarak jauh.

Pemenang di Regional 1 memegang kunci masa depan pasar ritel. Operator yang menguasai Regional 1 tidak hanya membeli frekuensi, mereka membeli akses langsung ke jantung konsumen Indonesia.

Hal itu adalah kesempatan emas untuk menggelar layanan FWA secara masif dan cepat, menyasar jutaan rumah yang belum terjangkau fiber optik.

Meskipun Regional 1 menjadi sorotan utama, dua regional lainnya memegang peranan strategis yang tak kalah penting untuk visi digital nasional.

Regional 2 (Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara): Sebagai urat nadi ekonomi di luar Jawa, wilayah ini merupakan pasar yang solid dan terus bertumbuh.

Pemenang di regional ini akan memperkuat posisi mereka di sentra agribisnis, perdagangan, dan pariwisata yang membutuhkan konektivitas andal.

Sementara Regional 3 (Kalimantan dan Sulawesi) adalah fondasi untuk pertumbuhan masa depan dan pemerataan digital.

Dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan dan posisi strategis Sulawesi sebagai gerbang Indonesia Timur, investasi jaringan di sini akan menjadi penopang utama bagi pusat-pusat ekonomi baru.

Bagi masyarakat, hasil lelang ini adalah berita baik. Dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, diharapkan akan muncul berbagai penawaran paket internet rumahan nirkabel dengan harga yang lebih kompetitif.

Ini akan memberikan solusi konkret bagi:

-Siswa dan Mahasiswa: Mendapatkan akses internet yang stabil untuk belajar dari rumah.

-Pelaku UMKM: Memasarkan produk secara online dengan biaya koneksi yang lebih rendah.

-Keluarga di Area Suburban: Menikmati hiburan digital dan layanan publik tanpa harus bergantung pada kuota seluler yang mahal.

Pemerintah melalui Komdigi berharap, bahwa dengan terisinya spektrum frekuensi 1.4 GHz ini, target untuk mencapai Indonesia terkoneksi, makin digital, dan makin maju dapat segera terwujud.

Para pemenang lelang kini memiliki tugas besar untuk merealisasikan potensi tersebut dan membawa konektivitas yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.