Capai USD431,9 Miliar, ULN Indonesia per Agustus 2025 Setara 30 Persen dari PDB
Pasardana.id - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2025 masih cukup tinggi.
Meski tumbuh melambat, posisi ULN Indonesia pada Agustus 2025 tercatat sebesar US$431,9 miliar.
Menurut keterangan Bank Indonesia, Rabu (15/10/2025), nilai ULN Indonesia itu tumbuh secara tahunan tumbuh 2,0% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan 4,2% (yoy) pada Juli 2025.
Perkembangan ini terutama bersumber dari melambatnya pertumbuhan ULN sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN sektor swasta.
Secara rinci, ULN pemerintah tumbuh melambat 6,7% menjadi US$213,9 miliar, dibandingkan dengan pertumbuhan 9,0% (yoy) pada Juli 2025.
Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
Posisi ULN pemerintah tersebut didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.
Sementara itu, ULN swasta melanjutkan kontraksi pertumbuhan 1,1% menjadi US$194,2 miliar atau lebih besar dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 0,2% (yoy).
Perkembangan ULN swasta tersebut bersumber dari ULN bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang terkontraksi sebesar 1,6% (yoy) dan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang tumbuh melambat menjadi sebesar 0,8% (yoy).
Bank Indonesia menjelaskan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 30,0% pada Agustus 2025, relatif stabil dengan Juli 2025 yaitu 29,9%, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 85,9% dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.
Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

