Meski Masih Tekontraksi, Penjualan Semen Bisa Tumbuh 0,5 Persen di Tahun Ini
Pasardana.id - Penjualan semen domestik pada Agustus 2025 terkontraksi 2,9% yoy dengan volume penjualan semen sebesar 5,9 juta ton.
Kontraksi tersebut lebih dalam daripada Juli 2025 (-2,7% yoy) dan Agustus 2024 (0,10% yoy).
Kontraksi penjualan semen domestik pada Agustus 2025 disebabkan oleh kontraksi semua jenis kemasan semen.
Penjualan semen kantong, yang umumnya digunakan untuk konstruksi properti, terkontraksi 0,6% yoy pada Agustus 2025.
Demikian pula, penjualan semen curah yang umumnya digunakan untuk konstruksi infrastruktur, terkontraksi 7,9% yoy pada Agustus 2025.
Dari data itu, Office of Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan penjualan semen domestik pada 2025 sedikit membaik dengan pertumbuhan mencapai 0,5% (vs. -0,9% pada 2024).
"Katalis positif yang dapat mendorong pertumbuhan penjualan semen terutama berasal dari insentif properti," kata Office of Chief Economist Bank Mandiri, Rabu (1/10/2025).
Pertama, kebijakan insentif fiskal untuk sektor properti berupa perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) sebesar 100% hingga Desember 2025 untuk rumah dengan harga di bawah Rp5 miliar, namun PPN-DTP hanya sampai Rp2 miliar.
Kedua, perpanjangan Loan to Value 100% dari Bank Indonesia, sehingga pembelian rumah bisa dilakukan tanpa uang muka.
Ketiga, penambahan anggaran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan menjadi sebesar Rp35,2 triliun (vs. Rp24,6 triliun pada 2024).
Sebaliknya, faktor risiko yang bisa menekan penjualan semen ke depan terutama berasal dari segmen konstruksi infrastruktur, yaitu pemotongan belanja pemerintah untuk infrastruktur pada 2025 dan masalah keuangan BUMN karya yang dapat membatasi kemampuannya dalam mengerjakan proyek-proyek konstruksi infrastruktur ke depan.

