Pemerintah Bakal Pakai Teknologi AI Buat Penyaluran BBM Bersubsidi
Pasardana.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, kepada masyarakat yang tidak masuk dalam daftar BBM subsidi, maka ke depan tidak bisa membeli Pertalite maupun solar.
Hal tersebut diungkapnya terkait soal siapa saja yang berhak membeli BBM subsidi, khususnya Pertalite.
"Bukan pengetatan, jadi orang yang nggak berhak tuh jadi nggak dapat, itu aja," ujar Luhut di Jakarta Convention Center, Kamis (05/9).
Hanya saja, Luhut belum memastikan kapan kebijakan pembatasan BBM subsidi ini diberlakukan.
Dikabarkan, bahwa kebijakan tersebut dimulai pada 1 Oktober 2024.
Meski begitu, Luhut mengaku, saat ini pemerintah tengah mensosialisasikan kebijakan pembatasan BBM Pertalite maupun Solar kepada masyarakat.
"Ini lagi mulai (sosialisasi), nanti kita mau rapat sekali lagi dengan Presiden, baru nanti diputuskan oleh Presiden," beber dia.
Luhut juga mengungkapkan, kalau pemerintah akan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membatasi penyaluran BBM subsidi.
Setidaknya, dia menghitung, dengan cara itu, negara bisa menghemat anggaran negara hingga Rp 90 triliun per tahun.
"Penyaluran BBM bersubsidi akan lebih tepat sasaran dengan teknologi AI," jelas dia.
Luhut menuturkan, AI itu akan mengatur alat injeksi BBM atau nozzle di SPBU-SPBU Pertamina.
Nozzle tersebut ke depan akan bisa beroperasi jika kendaraan tersebut masuk dalam daftar penerima BBM subsidi.