ANALIS MARKET (13/8/2024) : IHSG Berpotensi Sideways, 6 Saham Ini Bisa Jadi Pilihan Trading
Pasardana.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG ditutup naik 0.56% diperdagangan kemarin (12/8), dan disertai dengan net buy asing sebesar Rp511 miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBCA, FILM, HRUM dan INCO.
Sementara itu, Wall Street ditutup bervariasi pada Senin (12/8) karena investor bersiap menghadapi serangkaian data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada Rabu ini. Data ekonomi yang ditunggu terutama harga konsumen, untuk mengukur prospek kebijakan moneter The Fed. Indeks S&P 500 naik 0,23% ke 5.344,39 dan Nasdaq Composite naik 0,21% menjadi 16.780,61. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average turun 0,36% menjadi 39.357,01. Data CPI diperkirakan menunjukkan inflasi utama meningkat 0,2% pada bulan Juli dari bulan Juni, tetapi tidak berubah pada 3% YoY. Harga saham Starbucks naik 2,58% setelah laporan bahwa investor aktivis Starboard Value, yang memegang saham perusahaan kopi raksasa itu, menginginkan perusahaan itu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan harga sahamnya. Harga saham KeyCorp melonjak 9,1% setelah Scotiabank Kanada membeli saham minoritas di pemberi pinjaman regional AS itu dalam kesepakatan semua saham senilai US$ 2,8 miliar, sementara harga saham Hawaiian Electric turun 14,45% setelah perusahaan utilitas itu meragukan "kelangsungan usahanya".
Di sisi lain, Bursa saham Asia-Pasifik lebih tinggi pada Senin (12/8). Setelah pekan yang bervariasi dengan penurunan tajam diikuti oleh pemulihan yang signifikan, terutama di saham-saham Jepang. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,46%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,15% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil naik 1,08%. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,13%. Sedangkan, Shanghai Composite melemah 0,14% dan FTSE Straits Times Singapura turun 0,93%. Sementara, pasar Jepang ditutup untuk libur nasional. Di Asia, investor akan memantau data inflasi dan output industri dari India. Reuters memperkirakan inflasi CPI YoY India akan turun tajam menjadi 3,65% pada Juli, dari 5,08% pada bulan sebelumnya. Sementara itu, output industri India untuk Juni diperkirakan mencapai 5,5%, sedikit turun dari 5,9% pada Mei.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, dalam riset Selasa (13/8), Head of Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman memperkirakan, “Hari ini IHSG berpotensi sideways menunggu data inflasi US di hari Rabu nanti. Level support IHSG di 7200-7250, sedangkan level resist berada di 7320-7350.”
Lebih lanjut disebutkan beberapa saham yang bisa menjadi pilihan pelaku pasar, yaitu; PANI, BREN, MAPI, PSAB, BBNI, dan CPIN.
Berikut ini rekomendasi trading sahamnya;
1.PANI: Buy on Weakness
Beli di 5200, cutloss jika break di bawah 5150.
Jika tidak break di bawah 5200, potensi naik ke 5350-5450 short term.
2.BREN: Buy if Break 8500
Jual di 8650-8800 short term. Jika belum break di atas 8500
Bisa coba antri beli di range 8200-8300, cutloss di bawah 8100.
3.MAPI: Spec Buy
Beli di 1400, cutloss jika break di bawah 1380.
Jika tidak break di bawah 1380, potensi naik ke 1420-1450 short term.
4.PSAB: Spec Buy
Beli di 244, cutloss jika break di bawah 238.
Jika tidak break di bawah 238, potensi naik ke 260-270 short term.
5.BBNI: Spec Buy
Beli di 5075, cutloss jika break di bawah 5050.
Jika tidak break di bawah 5050, potensi naik ke 5200-5300 short term.
6.CPIN: Spec Buy
Beli di 5075, cutloss jika break di bawah 5050.
Jika tidak break di bawah 5050, potensi naik ke 5200-5300 short term.

